PROFESI SISTEM INFORMASI DAN TREND TEKNOLOGI INFORMASI SAAT INI
PROFESI SISTEM INFORMASI DAN TREND TEKNOLOGI
INFORMASI SAAT INI
1. PENGERTIAN PROFESIONALISME, CIRI-CIRI PROFESIONALISME, KODE ETIK PROFESIONALISME.
- PENGERTIAN PROFESIONALISME
Profesionalisme merupakan komitmen para anggota
suatu profesi untuk meningkatkan kemampuannya secara terus
menerus.“Profesionalisme” adalah sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam
bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan
meningkatkan kualitas profesionalnya.Alam
bekerja, setiap manusia dituntut untuk bisa memiliki profesionalisme karena di
dalam profesionalisme tersebut terkandung kepiawaian atau keahlian dalam
mengoptimalkan ilmu pengetahuan, skill, waktu, tenaga, sember daya, serta
sebuah strategi pencapaian yang bisa memuaskan semua
bagian/elemen.Profesionalisme juga bisa merupakan perpaduan antara kompetensi
dan karakter yang menunjukkan adanya tanggung jawab moral
- CIRI-CIRI PROFESIONALISME
Ciri-Ciri
profesional :
- 1. Punya keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tadi
- 2. Punya ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka didalam membaca situasi depat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
- 3. Punya sikap berorientasi kedepan sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang dihadapannya.
- 4. Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinnya.
Ciri
Khas Profesi
1. Suatu bidang pekerjaan yang terorganisir dari
jenis intelektual yang terus berkembang dan diperluas.
2.
Suatu teknik intelektual
3.
Penerapan praktis dari teknis intelektual pada urusan praktis.
4.
Suatu periode panjang untuk pelatihan dan sertifikasi.
5.
Bebeapa standar dan pernyataan tentang etika yang dapat diselenggarakan
6.
Kemampuan untuk kepemimpinan pada profesi sendiri.
7.
Asosiasi dari anggota profesi yang menjadi suatu kelompok yang erat dengan
kualitas komunikasi yang tinggi antar anggotanya.
8.
Pengakuan sebagai profesi
9.
Perhatian yang profesional terhadap penggunaan yang bertanggung jawab dari
pekerjaan profesi
10. Hubungan yang erat
dengan profesi lain - KODE ETIKA PROFESIONALISME
ISACA
menetapkan Kode Etik Profesional untuk membimbing perilaku profesional dan
pribadi dari anggota asosiasi dan / atau pemegang sertifikasi.
Anggota dan pemegang sertifikasi ISACA harus:
1. Mendukung pelaksanaan, dan mendorong kepatuhan, standar yang sesuai dan prosedur untuk
Anggota dan pemegang sertifikasi ISACA harus:
1. Mendukung pelaksanaan, dan mendorong kepatuhan, standar yang sesuai dan prosedur untuk
pemerintahan yang efektif dan
pengelolaan sistem informasi perusahaan dan teknologi, termasuk:
audit,
kontrol, keamanan dan manajemen risiko.
2. Melakukan tugas mereka dengan objektivitas, due diligence dan perawatan profesional, sesuai
2. Melakukan tugas mereka dengan objektivitas, due diligence dan perawatan profesional, sesuai
dengan standar profesional.
3. Sajikan untuk kepentingan stakeholder dengan cara yang sah, sambil mempertahankan standar
3. Sajikan untuk kepentingan stakeholder dengan cara yang sah, sambil mempertahankan standar
perilaku dan karakter, dan tidak
mendiskreditkan profesi mereka atau Asosiasi.
4. Menjaga privasi dan kerahasiaan informasi yang diperoleh selama kegiatan mereka kecuali
4. Menjaga privasi dan kerahasiaan informasi yang diperoleh selama kegiatan mereka kecuali
pengungkapan diperlukan oleh otoritas
hukum. Informasi tersebut tidak boleh digunakan untuk
kepentingan pribadi atau
dirilis ke pihak yang tidak pantas.
5. Mempertahankan kompetensi di bidangnya masing-masing dan sepakat untuk melakukan hanya
5. Mempertahankan kompetensi di bidangnya masing-masing dan sepakat untuk melakukan hanya
kegiatan mereka bisa berharap untuk
menyelesaikan dengan keterampilan yang diperlukan,
pengetahuan dan kompetensi.
6. Menginformasikan pihak sesuai dari hasil pekerjaan yang dilakukan termasuk pengungkapan
6. Menginformasikan pihak sesuai dari hasil pekerjaan yang dilakukan termasuk pengungkapan
semua fakta yang signifikan diketahui
mereka bahwa, jika tidak diungkapkan, dapat mendistorsi
pelaporan hasil.
7. Mendukung pendidikan profesional pemangku kepentingan dalam meningkatkan pemahaman
7. Mendukung pendidikan profesional pemangku kepentingan dalam meningkatkan pemahaman
mereka tentang tata kelola dan pengelolaan
sistem informasi perusahaan dan teknologi, termasuk:
audit, kontrol, keamanan
dan manajemen risiko.
Kegagalan untuk mematuhi Kode Etik ini profesional dapat mengakibatkan penyelidikan perilaku seorang pemegang anggota atau sertifikasi dan, pada akhirnya, dalam langkah-langkah disiplin.
Kegagalan untuk mematuhi Kode Etik ini profesional dapat mengakibatkan penyelidikan perilaku seorang pemegang anggota atau sertifikasi dan, pada akhirnya, dalam langkah-langkah disiplin.
2. JENIS-JENIS PROFESI DIBIDANG IT
·
Programmer : orang
yang membuat suatu aplikasi untuk client/user baik untuk perusahaan, instansi
ataupun perorangan.
Tugas :
Membuat program baik aplikasi maupun system operasi dengan menggunakan bahasa pemrograman yang ada.
Membuat program baik aplikasi maupun system operasi dengan menggunakan bahasa pemrograman yang ada.
·
IT Support : pekerjaan
IT yang mengharuskan seseorang bisa mengatasi masalah umum yang terjadi pada
komputer seperti install software, perbaikan hardware dan membuat jaringan
komputer. Profesi ini cukup mudah dilakukan karena bisa dilakukan secara
otodidak tanpa memerlukan pendidikan khusus
Tugas:
Install software
Memperbaiki hardware
Membuat jaringan
Install software
Memperbaiki hardware
Membuat jaringan
· Software
Engineer : mereka yang memiliki keahlian untuk memproduksi
perangkat lunak mulai dari tahap awal spesifikasi sistem sampai pemeliharaan
sistem setelah digunakan.
Tugas:
Merancang dan menerapkan metode terbaik dalam pengembangan proyek software
Merancang dan menerapkan metode terbaik dalam pengembangan proyek software
· Database
Administrator : mereka yang memiliki keahlian untuk mendesain,
mengimplementasi, memelihara dan memperbaiki database.
Tugas:
Menginstal perangkat lunak baru
Mengkonfigurasi hardware dan software dengan sistem administrator
Mengelola keamanan database
Analisa data di database
Tugas:
Menginstal perangkat lunak baru
Mengkonfigurasi hardware dan software dengan sistem administrator
Mengelola keamanan database
Analisa data di database
· Web
Administrator : seseorang yang bertanggung jawab secara teknis terhadap
operasional sebuah situs atau website.
Tugas:
Menjaga kelancaran akses situs (instalasi dan konfigurasi sistem)
Merawat hosting dan domain
Mengatur keamanan server dan firewall
Mengatur akun dan kata sandi untuk admin serta user
Tugas:
Menjaga kelancaran akses situs (instalasi dan konfigurasi sistem)
Merawat hosting dan domain
Mengatur keamanan server dan firewall
Mengatur akun dan kata sandi untuk admin serta user
·
Web Developer : mereka yang memiliki keahlian untuk
memberikan konsultasi pembangunan sebuah situs dengan konsep yang telah
ditentukan.
Tugas:
Menganalisa kebutuhan sistem
Merancang web atau situs (desain dan program)
Mengaktifkan domain dan hosting
Pemeliharaan situs dan promosi
Menganalisa kebutuhan sistem
Merancang web atau situs (desain dan program)
Mengaktifkan domain dan hosting
Pemeliharaan situs dan promosi
Berikut
ini merupakan beberapa deskripsi kerja (job description) dari beberapa profesi
yang terdapat di bidang IT.
1. IT Programmer
• Mengambil bagian dalam pengembangan dan integrasi perangkat lunak.
• Mengembangkan secara aktif kemampuan dalam pengembangan perangkat lunak.
• Menerima permintaan user untuk masalah-masalah yang harus diselesaikan.
• Menyediaakan dukungan dan penyelesaian masalah konsumen baik untuk konsumen internal maupun eksternal.
• Bertanggung jawab atas kepuasan terkini pelanggan.
• Melakukan tugas-tugas yang berkaitan dan tanggung jawab yang diminta, seperti dalam sertifikat dan menuruti rencana dasar perusahaan untuk membangun kecakapan dalam portofolio produk.
• Mengerjakan macam-macam tugas terkait seperti yang diberikan.
• Membentuk kekompakan maksimum dalam perusahaan bersama dengan rekan-rekan dalam perusahaan.
2. System Analyst
• Mengumpulkan informasi untuk penganalisaan dan evaluasi sistem yang sudah ada maupun untuk rancangan suatu sistem.
• Riset, perencanaan, instalasi, konfigurasi, troubleshoot, pemeliharaan, dan upgrade sistem pengoperasian.
• Riset, perencanaan, instalasi, konfigurasi, troubleshoot, pemeliharaan, dan upgrade perangkat keras, perangkat lunak, serta sistem pengoperasiannya.
• Melakukan analisis dan evaluasi terhadap prosedur bisnis yang ada maupun yang sedang diajukan atau terhadap kendala yang ada untuk memenuhi keperluan data processing.
• Mempersiapkan flowchart dan diagram yang menggambarkan kemampuan dan proses dari sistem yang digunakan.
• Melakukan riset dan rekomendasi untuk pembelian, penggunaan, dan pembangunan hardware dan software.
• Memperbaiki berbagai masalah seputar hardware, software, dan konektivitas, termasuk di dalamnya akses pengguna dan konfigurasi komponen.
• Memilih prosedur yang tepat dan mencari support ketika terjadi kesalahan, dan panduan yang ada tidak mencukupi, atau timbul permasalahan besar yang tidak terduga.
• Mencatat dan memelihara laporan tentang perlengkapan perangkat keras dan lunak, lisensi situs dan/ atau server, serta akses dan security pengguna.
• Mencari alternatif untuk mengoptimalkan penggunaan komputer.
• Mampu bekerja sebagai bagian dari team, misalnya dalam hal jaringan, guna menjamin konektivitas dan keserasian proses di antara sistem yang ada.
• Mencatat dan menyimpan dokumentasi atas sistem.
• Melakukan riset yang bersifat teknis atas system upgrade untuk menentukan feasibility, biaya dan waktu, serta kesesuaian dengan sistem yang ada.
• Menjaga confidentiality atas informasi yang diproses dan disimpan dalam jaringan
• Mendokumentasikan kekurangan serta solusi terhadap sistem yang ada sebagai catatan untuk masa yang akan datang.
3. IT Project Manager
• Mengembangkan dan mengelola work breakdown structure (WBS) proyek teknologi informasi.
• Mengembangkan atau memperbarui rencana proyek untuk proyek-proyek teknologi informasi termasuk informasi seperti tujuan proyek, teknologi, sistem, spesifikasi informasi, jadwal, dana, dan staf.
• Mengelola pelaksanaan proyek untuk memastikan kepatuhan terhadap anggaran, jadwal, dan ruang lingkup.
• Menyiapkan laporan status proyek dengan mengumpulkan, menganalisis, dan meringkas informasi dan tren.
• Menetapkan tugas, tanggung jawab, dan rentang kewenangan kepada personil proyek.
• Mengkoordinasikan rekrutmen atau pemilihan personil proyek.
• Mengembangkan dan mengelola anggaran tahunan untuk proyek-proyek teknologi informasi.
• Mengembangkan rencana pelaksanaan yang mencakup analisis seperti biaya-manfaat atau laba atas investasi.
• Secara langsung atau mengkoordinasikan kegiatan personil proyek.
• Menetapkan dan melaksanakan rencana komunikasi proyek.
1. IT Programmer
• Mengambil bagian dalam pengembangan dan integrasi perangkat lunak.
• Mengembangkan secara aktif kemampuan dalam pengembangan perangkat lunak.
• Menerima permintaan user untuk masalah-masalah yang harus diselesaikan.
• Menyediaakan dukungan dan penyelesaian masalah konsumen baik untuk konsumen internal maupun eksternal.
• Bertanggung jawab atas kepuasan terkini pelanggan.
• Melakukan tugas-tugas yang berkaitan dan tanggung jawab yang diminta, seperti dalam sertifikat dan menuruti rencana dasar perusahaan untuk membangun kecakapan dalam portofolio produk.
• Mengerjakan macam-macam tugas terkait seperti yang diberikan.
• Membentuk kekompakan maksimum dalam perusahaan bersama dengan rekan-rekan dalam perusahaan.
2. System Analyst
• Mengumpulkan informasi untuk penganalisaan dan evaluasi sistem yang sudah ada maupun untuk rancangan suatu sistem.
• Riset, perencanaan, instalasi, konfigurasi, troubleshoot, pemeliharaan, dan upgrade sistem pengoperasian.
• Riset, perencanaan, instalasi, konfigurasi, troubleshoot, pemeliharaan, dan upgrade perangkat keras, perangkat lunak, serta sistem pengoperasiannya.
• Melakukan analisis dan evaluasi terhadap prosedur bisnis yang ada maupun yang sedang diajukan atau terhadap kendala yang ada untuk memenuhi keperluan data processing.
• Mempersiapkan flowchart dan diagram yang menggambarkan kemampuan dan proses dari sistem yang digunakan.
• Melakukan riset dan rekomendasi untuk pembelian, penggunaan, dan pembangunan hardware dan software.
• Memperbaiki berbagai masalah seputar hardware, software, dan konektivitas, termasuk di dalamnya akses pengguna dan konfigurasi komponen.
• Memilih prosedur yang tepat dan mencari support ketika terjadi kesalahan, dan panduan yang ada tidak mencukupi, atau timbul permasalahan besar yang tidak terduga.
• Mencatat dan memelihara laporan tentang perlengkapan perangkat keras dan lunak, lisensi situs dan/ atau server, serta akses dan security pengguna.
• Mencari alternatif untuk mengoptimalkan penggunaan komputer.
• Mampu bekerja sebagai bagian dari team, misalnya dalam hal jaringan, guna menjamin konektivitas dan keserasian proses di antara sistem yang ada.
• Mencatat dan menyimpan dokumentasi atas sistem.
• Melakukan riset yang bersifat teknis atas system upgrade untuk menentukan feasibility, biaya dan waktu, serta kesesuaian dengan sistem yang ada.
• Menjaga confidentiality atas informasi yang diproses dan disimpan dalam jaringan
• Mendokumentasikan kekurangan serta solusi terhadap sistem yang ada sebagai catatan untuk masa yang akan datang.
3. IT Project Manager
• Mengembangkan dan mengelola work breakdown structure (WBS) proyek teknologi informasi.
• Mengembangkan atau memperbarui rencana proyek untuk proyek-proyek teknologi informasi termasuk informasi seperti tujuan proyek, teknologi, sistem, spesifikasi informasi, jadwal, dana, dan staf.
• Mengelola pelaksanaan proyek untuk memastikan kepatuhan terhadap anggaran, jadwal, dan ruang lingkup.
• Menyiapkan laporan status proyek dengan mengumpulkan, menganalisis, dan meringkas informasi dan tren.
• Menetapkan tugas, tanggung jawab, dan rentang kewenangan kepada personil proyek.
• Mengkoordinasikan rekrutmen atau pemilihan personil proyek.
• Mengembangkan dan mengelola anggaran tahunan untuk proyek-proyek teknologi informasi.
• Mengembangkan rencana pelaksanaan yang mencakup analisis seperti biaya-manfaat atau laba atas investasi.
• Secara langsung atau mengkoordinasikan kegiatan personil proyek.
• Menetapkan dan melaksanakan rencana komunikasi proyek.
• Menerima, memprioritaskan dan menyelesaikan permintaan bantuan IT.
• Membeli hardware IT, software dan hal-hal lain yang berhubungan dengan hal tersebut.
• Instalasi, perawatan dan penyediaan dukungan harian baik untuk hardware & software Windows &
Macintosh, peralatan termasuk printer, scanner,
hard-drives external, dll.
• Korespondensi dengan penyedia jasa eksternal termasuk Internet Service Provider, penyedia jasa
• Korespondensi dengan penyedia jasa eksternal termasuk Internet Service Provider, penyedia jasa
Email, hardware, dan software supplier, dll.
• Mengatur penawaran harga barang dan tanda terima dengan supplier untuk kebutuhan yang
• Mengatur penawaran harga barang dan tanda terima dengan supplier untuk kebutuhan yang
berhubungan dengan IT.
• Menyediakan data / informasi yang dibutuhkan untuk pembuatan laporan departement regular.
5. Network Administrator
• Maintain dan perawatan jaringan LAN.
• Archive data.
• Maintain dan perawatan komputer.
• Menyediakan data / informasi yang dibutuhkan untuk pembuatan laporan departement regular.
5. Network Administrator
• Maintain dan perawatan jaringan LAN.
• Archive data.
• Maintain dan perawatan komputer.
4. STANDART PROFESI DI INDONESI
Berdasarkan perkembangan Teknologi Informasi secara
umum, serta kebutuhan di Indonesia serta dalam upaya mempersiapkan diri untuk
era perdagangan global. Beberapa usulan dituangkan dalam bab ini. Usulan-usulan
tersebut disejajarkan dengan kegiatan SRIG-PS (SEARCC), dan IPKIN selaku
perhimpunan masyarakat komputer dan informatika di Indonesia. Juga tak terlepas
dari agenda pemerinta melalui Departemen terkait.
Langkah-langkah yang diusulan dengan tahapan-tahapan
sebagai beriku :
- Penyusunan kode etik profesiolan Teknologi Infomrasi
- Penyusunan Klasifikasi Pekerjaan (Job) Teknologi Informasi di Indonesia
- Penerapanan mekanisme sertifikasi untuk profesional TI
- Penerapan sistem akreditasi untuk Pusat Pelatihan dalam upaya Pengembangan Profesi
- Penerapan mekanisme re-sertifikasi
Promosi Standard Profesi Teknologi
Informasi
Beberapa rencana kegiatan SRIG-PS pada masa mendatang dalam upaya memasyarakatkan model standardisasi profesi dalam dunia TI adalah :
Beberapa rencana kegiatan SRIG-PS pada masa mendatang dalam upaya memasyarakatkan model standardisasi profesi dalam dunia TI adalah :
- Distribusi dari manual SRIG-PS di SEARCC”96 di Bangkok.pada bulan Juli 1996.
- Promosi secara ekstensif oleh para anggota dari 1996-1997
- Presentasi tiap negara yang telah benar-benar mengimplementasikan standard yang berdasarkan model SRIG-PS, pada SEARCC’97 di New Delhi. Ini merupakan penutupan phase 2 dari SRIG-PS.
Untuk memasyarakatkan stardisasi profesi dan sistem
sertiikasi ini, maka harus dilakukan lebih banyak promosi dalam
penyebaran standard kompetensi. Promosi akan dilakukan melalui radio, majalah,
atau bahkan TV. Terlebih lagi, adalah penting untuk mempromosikan standard ini
ke pada institusi pendidikan, teurtama Bagian Kurikulum, karena pendidikan
Teknologi Informasi harus disesuaikan agar cocok dengan standard yang akan
diterapkan dalam industri.
Pembentukan Standar
Profesi Teknologi Informasi di Indonesia
Dalam memformulasikan standard untuk Indonesia, suatu workshop sebaiknya diselenggarakan oleh IPKIN. Partisipan workshop tersebut adalah orang-orang dari industri, pendidikan, dan pemerintah. Workshop ini diharapkan bisa memformulasikan deskripsi pekerjaan dari klasifikasi pekerjaan yang belum dicakup oleh model SRIG-PS, misalnya operator. Terlebih lagi, workshop tersebut akan menyesuaikan model SRIG-PS dengan kondisi Indonesia dan menghasilkan model standard untuk Indonesia. Klasifikasi pekerjaan dan deskripsi pekerjaan ini harus diperluas dan menjadi standard kompetensi untuk profesioanal dalam Teknologi Informasi
Dalam memformulasikan standard untuk Indonesia, suatu workshop sebaiknya diselenggarakan oleh IPKIN. Partisipan workshop tersebut adalah orang-orang dari industri, pendidikan, dan pemerintah. Workshop ini diharapkan bisa memformulasikan deskripsi pekerjaan dari klasifikasi pekerjaan yang belum dicakup oleh model SRIG-PS, misalnya operator. Terlebih lagi, workshop tersebut akan menyesuaikan model SRIG-PS dengan kondisi Indonesia dan menghasilkan model standard untuk Indonesia. Klasifikasi pekerjaan dan deskripsi pekerjaan ini harus diperluas dan menjadi standard kompetensi untuk profesioanal dalam Teknologi Informasi
Persetujuan dan pengakuan dari
pemerintah adalah hal penting dalam pengimplementasian standard di Indonesia.
Dengan demikian, setelah standard kompetensi diformulasikan,
standard tersebut dapat diajukan kepada kepada Pemerintah melalui Menteri
Tenaga Kerja. Selain itu standard tersebut juga sebaiknya harus diajukan kepada
Menteri Pendidikan dengan tujuan membantu pembentukan kurikulum Pendidikan
Teknologi Informasi di Indonesia dan untuk menciptakan pemahaman dalam
pengembangan model sertifikasi.
Untuk melengkapi standardisasi,
IPKIN sudah perlu menetapkan Kode Etik untuk Profesi Teknologi
Informasi. Kode Etik IPKIN akan dikembangkan dengan mengacu pada Kode Etik
SEARCC dan menambahkan pertimbangan-pertimbangan yang sesuai dengan kondisi di
Indonesia.
Selanjutnya, mekanisme sertifikasi
harus dikembangkan untuk mengimplementasikan standard kompetensi ini. Beberapa
cara pendekatan dari negara lain harus dipertimbangkan. Dengan demikian, adalah
penting untuk mengumpulkan mekanisme standard dari negara-negara lain sebelum
mengembangkan mekanisme sertifikasi di Indonesia
5. CONTOH-CONTOH SERTIFIKASI NASIONAL DAN INTERNASIONAL
1. SERTIFIKASI SOFTWARE DAN
DATABASE DEVELOPMENT
1 Sertifikasi Nasional
Ada dua jenis
sertifikat yang diterbitkan oleh LSP TK Indonesia (Lembaga Sertifikasi Profesi
Teknologi Informasi dan Telekomunikasi Indonesia) yaitu :
Certificate
of Competence Yaitu sertifikasi berdasarkan level kualifikasi dan jenjang
jabatan sesuai dengan yang ditetapkan oleh Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI).
Certificate
of Competence merupakan bukti pengakuan atas kompetensi seseorang setelah
melakukan uji kompetensi dari suatu bidang keahlian kerja.
2. Sertifikasi Internasional
Sertifikasi software dan Database
development Java Sun menawarkan tiga jenjang sertifikasi bagi programmer Java.
Dari tingkat dasar ke advanced jenjang tersebut adalah:
- Sun Certified Programmer, Sun Certified Developer, dan Sun Certified Architect. Sun Certified Programmer adalah sertifikasi paling dasar dari Sun untuk programmer Java. Untuk dapat menjadi seorang Certified Java Programmer, Anda harus lulus ujian Sun Certified Programmer for the Java 2 Platform 1.4 yang biayanya US$ 150
- Sun Certified Developer adalah anak tangga selanjutnya dari sertifikasi Sun. Untuk sertifikasi SCJD selain harus sudah memiliki sertifikat SCJP, Anda harus menyelesaikan tugas pemrograman yang dirancang untuk menguji aplikasi keterampilan Java Anda dalam menghadapi persoalan dunia nyata . Untuk ujian tugas pemrograman ini Anda harus membayar biaya US$ 250. Aplikasi yag Anda buat akan dinilai berdasarkan maintainability, penggunaan design pattern yang tepat, kejelasan kode, dan kesesuaian dengan code convention.
- Setelah tugas pemrograman, Anda masih harus mengikuti ujian esai dengan biaya US$ 150, yang terdiri dari 5 sampai 10 soal esai, menanyakan berbagai hal tentang tugas pemrograman yang Anda selesaikan.
- Sun Certified Enterprise Architect for J2EE adalah sertifikasi premium dari Sun. , sertifikasi ini sangat berfokus pada enterprise. Ini berarti pemegang sertifikasi ini dapat menangani pengembangan aplikasi berskala besar dengan tingkat availability yang tinggi. Untuk mendapatkannya, seseorang harus memiliki kedua sertifikat SCJP dan SCJD, lulus sebuah ujian pilihan untuk menguji pengetahuan seputar Java. Apabila lulus ujian pertama dilanjutkan menyelesaikan sebuah tugas pemrograman seperti pada saat pengambilan SCJD, dan diakhiri dengan sebuah ujian esai.
Profesi di bidang Administration
dan Maintenance yaitu seperti Database Administrator, System Administrator,
Network Administrator, IT Administrator dan Network Engineer.
Sertifikasi yang diberikan
sebagai bentuk pengakuan profesionalitas di bidang Administration dan
Maintenance, yaitu
Ø Oracle
Certified DBA Associate
Ø Master
CIW Administrator
Ø Oracle
Certified DBA Professional
Web Administrator, Microsoft
Certified DBA, Cisco Certified Network Associate (CCNA), CompTIA Network+, ,
WOW Certified Web Administrator Apprentice (CWAA), System Administration Guild
(SAGE).
Institusi yang menawarkan
sertifikasi untuk Administration dan Maintenance antara lain Oracle, Microsoft,
Cisco, CompTIA, Certified Internet Web Master (CIW), World Organization of
Webmasters (WOW), dan Information Systems Audit and Control Association
(ISACA).
3.
Sertifikasi
Management dan Audit
Institusi yang menawarkan
sertifikasi untuk Administration dan Maintenance antara lain Oracle, Microsoft,
Cisco, CompTIA, Certified Internet Web Master (CIW), World Organization of
Webmasters (WOW), dan Information Systems Audit and Control Association
(ISACA).
Sertifikasi yang diberikan
sebagai bentuk pengakuan profesionalitas di bidang Management dan Audit, antara
lain :
- CISA (Certified Information Systems Auditor)
- CISM (Certified Information Security Manager)
Salah satu institusi yang menawarkan sertifikasi untuk Management dan Audit yaitu Information Systems Audit and Control Association (ISACA).
ISACA berdiri secara formal
sejak 1969. Pertama kali didirikan, ISACA merupakan asosiasi bagi para IS
Auditor dengan fungsi sebagai sumber informasi dan pihak yang memberikan
panduan-panduan praktik bagi IS Auditor. Namun, saat ini, keanggotaan ISACA
telah mencapai 35,000 orang yang tersebar di 100 negara di seluruh dunia (di
Indonesia terdapat 100 anggota). Keanggotaannya sendiri mencakup berbagai macam
lingkup profesi, diantaranya IS Auditor, Konsultan, Akademisi, dan berbagai
profesi lain yang terkait dengan TI. Keanekaragaman profesi ini, membuat para
anggota dapat saling belajar dan bertukar pengalaman mengenai profesinya
masing-masing. Sejak lama, hal ini telah dipandang sebagai salah satu kekuatan
ISACA di samping memiliki chapter di 60 negara yang dapat memberi kesempatan
kepada para anggotanya untuk saling berbagi pengalaman, praktik dan
pengetahuan, dan dengan demikian dapat menjadi wadah memperluas networking bagi
para anggotanya. Dalam tiga dekade terakhir, ISACA telah berkembang pesat. Hal
ini ditandai dengan dijadikannya ISACA sebagai acuan praktik-praktik terbaik
dalam hal audit, pengendalian dan keamanan sistem informasi oleh para
profesional di seluruh dunia. Perkembangan ISACA ini juga ditandai dengan
semakin meningkatnya jumlah anggota secara signifikan di beberapa negara.
a. Trend Produk perbangkan
Semakin majunya teknologi di dunia transaksi
perbankanpun mulai mengunakan teknologi berbasis komputer untuk mempermudah
transaksi dengan nasabah. yang tadinya melayani nasabah dengan harus bertemu /
nasabah datang ke cabang2 bank yang disediakan oleh bank yang dia gunakan untuk
menabung/infertasi menjadi lebih mudah karena bank mulai mengunakan teknoligi
berbasis komputer dan sekarang sudah bisa mengakses lewat internet bahkan
dengan mobile “HP” dengan SMS sudah banyak diterapkan bank.
Trend Produk Sistem
Informasi Perbankan
Saat ini bank ritel di
Indonesia memiliki produk dan layanan:
- Tabungan
- Deposito
- Giro
- Kartu Debit
- Kartu Kredit
- Perdagangan Bank Notes, Valas, dsb (Trade Finance)
Trend Transaksi
Jenis transaski sudah
beragam baik menggunakan Kartu Debit, Kartu Kredit yang memanfaatkan jaringan
ATM atau Debit Access Transaction umumnya di Cashier yang berlokasi di gerai,
outlet tempat-tempat perbelanjaan.
Sebagai gambaran BCA
dengan 750 kantor online-nya, dilengkapi 2.100 ATM yang mempunyai fungsionalitas
memadai, dapat menghandle dengan baik 8,2 juta nasabahnya.
Dengan jumlah transaksi
per hari 2,4 juta. Dari jumlah transksi tersebut rata-rata 821.000 transaski
dilakukan melalui ATM, dengan kata lain tingkat pemakaian ATM-nya sebesar 3,9
kali. Sedangkan transaksi lainnya yang sudah lazim dilakukan meliputi:
- Mengecek saldo
- Fasilitas Pembayaran: Pemindahbukuan dan Penarikan Tunai
- Fasilitas untuk menerima Pembayaran (speed collect)
- Pembukaan dan pengecekan L/C
Layanan On Line Banking
Seperti ungkapan
futurolog teknologi Nicholas Negroponte; bahwa dunia makin lama makin
digital. Hal ini ditengarai oleh pesatnya perkembangan transaksi bisnis dan
kegiatan non-bisnis yang makin beralih ke pemanfaatan komputer on-line.
Dipicu oleh perkembangan
Internet, makin meningkatnya kemampuan hardware dan software
dengan kecepatan tinggi dan penyebaran komputer, makin menyadarkan nasabah bank
akan berbagai kemudahan yang didapatkan dengan ketersediaan layanan On-line
banking.
Saat ini standar layanan
ritel banking kelas dunia seperti Chase Manhattan Bank, Bank Of America
(BOA) bagi nasabahnya bukan saja menyediakan transakasi real-time,
namun banyak lagi produk layanan berbasis on-line seperti:
- Packet S/W (Windows) gratis dan tak terbatas sebagai antisipasi memenangkan persaingan teller-less.
- Packet software keuangan (Quicken, MoneyOne, BankNow)
- Packet Entreprise Resourches Planning (ERP software) yang tentunya sangat dibutuhkan dalam mengelola bisnisnya.
Ø E-commerce
E-commerce
merupakan media elektronik yang dapat membantu para pelaku bisnis.Bentuk
kategori aplikasi e-commerce yang umumnya digunakan menurut McLeod dan
Shell(2008), David Whiteley(2000) ialah e-commerce business-to-consumer (B2C)
dan e-commerce business-to-business (B2B). Sedangkan pendapat James A.
O’Brien menambahkan satu kategori lain yakni e-commerce
consumer-to-consumer (C2C).
Ø E-Government
E-Government
adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara
Pemerintah dan pihak-pihak lain. Penggunaan teknologi informasi ini kemudian
menghasilkan hubungan bentuk baru, seperti : G2C (Government to Citizen), GSB
(Government to Business Enterprises) dan G2G (Government to Government – inter
agency relationship).
Tingkatan
E-Government menurut Inpres 3/2003 –
·
Tingkat 1 : Persiapan, meliputi pembuatan situs
informasi di setiap lembaga, penyiapan SDM, penyiapan sarana akses yang mudah,
misalnya Warnet dll –
·
Tingkat 2 : Pematangan, meliputi pembuatan situs
informasi public interaktif dan pembuatan antar muka keterhubungan dengan
lembaga lain –
·
Tingkat 3 : Pemantapan, meliputi pembuatan situs
transaksi pelayanan public dan pembuatan interoperabilitas aplikasi dan data
dengan lembaga lain 2 –
·
Tingkat 4 : Pemanfaatan, meliputi pembuatan
aplikasi untuk pelayanan yang bersifat G2G (interagency relationship), G2B
(Government to Business) dan G2C (Government to Citizen) yang terintegrasi.
Ø E-Resources
E-resources adalah sebuah konsep penggunaan TI
dibidang buku online / Perpustakaan Online. E-resources ini terdapat banyak
buku-buku yang bersifat online yang dapat di akses secara gratis. Didalam
e-resources ini juga terdapat jurnal penelitian-peneltian.
Manfaat E-Resources
- Dapat mengakses / membaca buku secara gratis
- Paperless
- Sumber Referensi
- Menambah Wawasan
Kerugian E-Resources
- Membutuhkan server yang kuat, sehingga tidak gampang down
- Membutuhkan tenaga ahli untuk memaintenance websitenya
6. Media Sosial
- Snapchat
Snapchat adalah layanan berbagi
video dan foto yang saat ini sedang menjadi tren baru di kalangan netizen
Indonesia.
Bermain Snapchat seperti kembali
ke Twitter saat microblogging tersebut masih hijau di ranah maya. Kontennya
terkait kegiatan sehari-hari, cerita pribadi dan keluarga, serta hal-hal lucu
di lingkungan sekitar.
Snapchat menjadi lebih menarik
bagi remaja karena belum banyak orang tua yang menggunakannya. Hal ini berbeda
dengan Facebook dan Twitter yang menjadi andalan orang dewasa. Para remaja
lebih bebas berekspresi dan berkomunikasi di antara mereka sendiri (di
Snapchat)
Snapchat mengakomodasi kebutuhan masyarakat modern
untuk berbagi hal apa pun tanpa topeng pencitraan. Pengguna jadi tidak perlu
lagi merasa saat menggunggah foto selfie di Snapchat. Hal ini karena konten
yang diunggah hanya bertahan 10 detik. Setelahnya, maka konten otomatis akan
terhapus dan tak bisa lagi diakses teman.Sumber :
1. http://www.teoripendidikan.com/2015/01/pengertian-kode-etika-profesi.html
2. http://www.isaca.org/certification/code-of-professional-ethics/pages/default.aspx
3. http://bomy-id.blogspot.co.id/2014/05/jenis-jenis-profesi-dan-deskripsi.html
4.https://modelpengembanganstandarprofesi.wordpress.com/standar-profesi-di-indonesia-dan-regional/
5.https://oktapriyantobagus.wordpress.com/2016/04/25/sertifikasi-keahlian-dibidang-it-contoh-contoh-sertifikasi-nasional-dan-internasional-serta-sertifikasi-software-dan-database-development/
6.https://arizkaseptiani.wordpress.com/2011/06/01/sertifikasi-administration-maintenancemanagement-dan-audit/
7. https://fitrahadiarief.wordpress.com/2016/10/27/466/
Endapos: Artikel yang bagus dan mengispirasi..
BalasHapus