Perbedaan (Framework) Manajemen Layanan Sistem Informasi



IT Goverment

TI pada dasarnya berkaitan dengan cara TI memberikan nilai dan ini adalah pengelolaan risiko yang terkait dengannya yang dapat dibawa melalui penyelarasan strategis bisnis dan TI, manajemen sumber daya dan manajemen kinerja .Selain itu, tata kelola TI diakui sebagai hal yang signifikan, sebagaimana dibuktikan oleh pernyataan tersebut, "Struktur tata kelola TI yang efektif adalah prediktor tunggal yang paling penting untuk mendapatkan nilai dari TI" 

Perlunya tata kelola TI terletak pada investasi perusahaan rata-rata di bidang TI. Karena tata kelola TI menghabiskan waktu, kerja dan perhatian, maka dibutuhkan motivasi.
Beberapa alasan yang mendasari penerapan tata kelola TI yang efektif di Indonesia
Clude; Tata kelola TI yang efektif memberi kembali karena tata kelola TI tidak hanya berdampak pada hasil tetapi juga dilengkapi dengan manajemen yang baik dan; Tata kelola TI yang efektif memerlukan investasi yang mahal dan karenanya sangat penting untuk berfokus pada prioritas strategis. Saat ini, investasi TI dilakukan di seluruh organisasi.

Selain itu, ada kebutuhan nyata penggunaan TI di semua tingkat organisasi. Juga jelas bahwa organisasi yang sukses mengatur proses TI mereka berbeda dari yang kurang berhasil. Ini menuntut dilakukannya evaluasi kembali tata kelola TI melalui pengembangan visi; Sebuah proses yang merangkum membuat keputusan, penilaian dan pengelolaan risiko yang tepat dan mendorong akuntabilitas yang akurat dan transparan dan perilaku yang baik .

Model Tujuan Pengendalian untuk Informasi dan Teknologi Terkait (COBIT) menawarkan praktik yang efektif di seluruh kerangka kerja dan meletakkan aktivitas dalam struktur yang terorganisir dan fleksibe.



I.                   COBIT FRAMEWORK

COBIT memungkinkan manajer mengisi kesenjangan untuk mengendalikan masalah teknis, risiko bisnis dan persyaratan, dan menggeser tingkat kontrol ke pemangku kepentingan. Kerangka kerja ini memungkinkan terciptanya kebijakan pengendalian dan praktik terbaik TI di seluruh tingkat bisnis. Ini terus memperbarui dan menyelaraskan standar dan panduan lainnya. Oleh karena itu, diketahui untuk mengintegrasikan praktik dan kerangka kerja yang baik ini yang merangkum tata kelola TI dan untuk membantu dalam memahami dan mengendalikan risiko dan manfaat yang terkait dengan TI. Kerangka kerja COBIT membantu perusahaan dalam mengatasi tantangan saat ini di arena bisnis dengan: berkaitan dengan persyaratan bisnis, aktivitas TI disusun dalam bentuk proses yang dapat diterima, menentukan sumber daya utama TI yang akan digunakan, dan mengidentifikasi tujuan pengendalian manajemen agar Dianggap .Kerangka kerja COBIT berfokus pada membantu mencapai persyaratan organisasi untuk menyajikan informasi, ini membantu mengelola dan mengendalikan sumber daya TI dengan serangkaian proses yang terstruktur untuk menyediakan layanan teknologi informasi yang memberikan informasi yang dibutuhkan bagi organisasi. Gambar 1 mengilustrasikan prinsip kerangka kerja COBIT .





I.                   The IT Infastructure Library (ITIL)

Information  Technology  Infrastructure   Library (ITIL)  adalah best  practice  famework yang  mampu meningkatkan    layanan    atau computing    service didalam  sektor  Teknologi  Informasi.  Dimana  ITIL framework ini  dikembangkan  oleh British  Central Computer & Telecommunications Agency, yang juga bergabung    dengan UK    Office    of    Government Commerce (OGC)     pada     tahun     2001. ITIL memberikan     sekumpulan     prosedur board     of management,  yang  diterapkan  kepada  seluruh aspek dari     infrastuktur     Teknologi     Informasi,     yang memampukan   organisasi   untuk   dapat   mengelola operasional teknologi informasinya. Framework ITIL    dari    tahun    2001    sampai sekarang  pun  terus  berkembang,  mulai  dari  hanya  2 modul,  hingga  5  modul  dengan minor  revision.  Inti dari  ITIL  v3  berisi  5  publikasi atau  modul,  yang mana masing-masing memberikan arahan pada tahap yang   spesifik   dalam   siklus   mengelola   layanan (Service Management Lifecycle), yang diilustrasikan dalam skematik..
Berikut modul ITIL pada v3







Berikut adalah penjelasan mengenai ITIL , process schematic :
1.Service Strategy(SS)
Service  Strategy yaitu yang menspesifikasikan setiap tahap dari siklus layanan agar harus tetap fokus pada business case, dengan menetapkan tujuan bisnis, kebutuhan, dan prinsip service management

2.Service Design(SD)
Memberikan arahan untuk merancang dan mengembangkan layanan serta proses
layanan tersebut. Ruang lingkup dari service design ini meliputi perubahan dan perbaikan atau pengembangan yang diperlukan untuk meningkatkan atau mempertahankan serta mengelola nilai kepada pelanggan dalam siklus layanan, layanan berkelanjutan, pencapaian tingkat layanan dan kesesuaian terhadap standar dan peraturan. Juga memandu organisasi mengenai bagaimana mengembangkan kemampuan merancang untuk service management.

3.Service Transition(ST)
Mengarahkan dalam hal pengembangan dan perbaikan atau peningkatan kemampuan dalam masa transisi layanan yang baru dan berubah menjadi operasi.framework ITIL menggabungkan prektek didalam release management, program management, dan risk management yang menempatkannya didalam konteks praktikal service management.

4.Service Operation(SO)
Mewujudkan praktek didalam pengelolaanService Operation. Termasuk mengarahkan dalam mencapai efektifitas dan efisiensi dalam menyampaikan dan mendukung layanan supaya memastikan agar nilai kepada pelanggan dan kepada pemberi layanan. Dimana Service Operation ini mengarah pada keseharian pengelolaan dan operasional pada layanan bisnis IT.

5.Continual Service Improvement(CSI)
Meliputi instrumental arahan dalam membuat dan mengelola nilai kepada pelanggan melalui rancangan yang lebih baik, praktikdan metode dari pengelolaan kualitas, pengelolaan perubahan, dan perbaikan kemampuan yang didasari pembelajaranuntuk menyatakan peningkatan dan perbaikan pada skala besar dalam hal kualitas layanan, efisiensi operasional dan bisnis berkelanjutan


III.                   COSO – Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission
COSO merupakan kependekan dari Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission, sebuah organisasi di Amerika yang berdedikasi dalam meningkatkan kualitas pelaporan finansial mencakup etika bisnis, kontrol internal dan corporate governance. Komite ini didirikan pada tahun 1985 untuk mempelajari faktor-faktor yang menunjukan ketidaksesuaian dalam laporan finansial.



Komponen kontrol COSO
COSO mengidentifikasi 5 komponen kontrol yang diintegrasikan dan dijalankan dalam semua unit bisnis, dan akan membantu mencapai sasaran kontrol internal:
a.      Monitoring.
b.      Information and communications.
c.       Control activities.
d.      Risk assessment.
e.       Control environment.

*   Unit / Aktifitas Terhadap Organisasi
Dimensi ini mengidentifikasikan unit/aktifitas pada organisasi yang menghubungkan kontrol internal. Kontrol internal menyangkut keseluruhan organisasi dan semua bagian-bagiannya. Kontrol internal seharusnya diimplementasikan terhadap unit-unit dan aktifitas organisasi.


Perbandingan Model-model Standar TI Govermance
      1.      Perbandingan COBIT dengan ITIL
ITIL sangat fokus kepada proses desain dan implementasi TI, serta pelayanan pelanggan (customer service), hal ini diperlihatkan bahwa hampir seluruh proses pada domain AI dan DS COBIT dilakukan, sementara sebagian proses PO dilakukan, ini menunjukkan bahwa ITIL tidak terlalu fokus pada proses penyelarasan strategi perusahaan dengan pengelolaan TI. Proses pada domain M sama sekali tidak dilakukan oleh ITIL, hal ini menunjukkan ITIL tidak melakukan pengawasan yang akan memastikan kesesuaian pengelolaan TI dengan keadaan perusahaan di masa yang akan datang.
 
 

     2.  Perbandingan Cobit dengan Coso
     menunjukkan bahwa COSO melakukan sebagian proses di domain PO, AI, dan DS, namun tidak satupun proses pada domain M dilakukan.
 


Hal ini menunjukkan bahwa COSO fokus kepada proses penyelarasan TI dengan strategi perusahaan, dan sangat fokus dalam hal desain dan implementasi TI.

Referensi :
 







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metode Pencarian Buta (Blind search) dan Metode Pencarian Heuristik

SLA (Service Level Agreement) dan OLA (Operational Level Agreement).

Trend Sist / TI Dalam Bidang Kesehatan dan Dalam Bidang Media (New Media)