Tugas Softskill
PENGENDALIAN
AUDIT SISTEM INFORMASI
(PENGENDALIAN
INTERNAL)
Nama
: Nabilah Iffatus Sua’dah
Kelas
: 4KA31
Npm
: 14115884
Mata Kuliah
: Audit Teknologi Sistem Informasi#
PENDAHULUAN
Audit
sistem informasi adalah fungsi dari organisasi yang mengevaluasi keamanan aset,
integritas data, efektifitas dan efisiensi sistem dalam sistem informasi
berbasis komputer. Kebutuhan audit ini disebabkan oleh beberapa faktor
yaitu
:
1. Kemungkinan
kehilangan data.
2. Kemungkinan
kesalahan penempatan sumber daya akibat kesalahan pengambilan keputusan yang
diakibatkan karena kesalahan pemrosesan data.
3. Kemungkinan
komputer rusak karena tidak terkontrol
4. Harga
komputer hardware, software sangat mahal
5. Biaya
yang tinggi apabila ada error pada komputer
6. Kebutuhan
privacy dari organisasi/seseorang.
7. Kebutuhan
untuk mengontrol penggunaan komputer.
Para
auditor sistem informasi secara khusus berkonsentrasi pada evaluasi kehandalan
atau efektifitas pengendalian / kontrol sistem. Kontrol adalah sebuah sistem
untuk mencegah, mendeteksi atau memperbaiki situasi yang tidak teratur.
Terdapat tiga aspek penting yang berkaitan
dengan definisi kontrol di atas,
yaitu
:
1. kontrol
adalah sebuah sistem, dengan kata lain kontrol terdiri atas sekumpulan
komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai
tujuan yang sama.
2. Fokus
dari kontrol adalah situasi yang tidak teratur, dimana keadaan inibisa terjadi
jika ada masukan yang tidak semestinya masuk ke dalam sistem.
3. Kontrol
digunakan untuk mencegah, mendeteksi dan memperbaiki situasi yang tidak
teratur, sebagai contoh :
·
Preventive control : instruksi yang
diletakkan pada dokumen untuk mencegah kesalahan pemasukan data
·
Detective control : Kontrol yang
diletakkan pada program yang berfungsi mendeteksi kesalahan pemasukan data
·
Corrective control : program yang dibuat
khusus untuk memperbaiki kesalahan pada data yang mungkin timbul akibat gangguan
pada jaringan, komputer ataupun kesalahan user.
Secara
umum, fungsi dari kontrol adalah untuk menekan kerugian yang mungkin timbul
akibat kejadian yang tidak diharapkan yang mungkin terjadi pada sebuah sistem.
Tugas
auditor adalah untuk menetapkan apakah kontrol sudah berjalan sesuai dengan
yang diharapkan untuk mencegah terjadinya situasi yang tidak diharapkan.
Auditor harus dapat memastikan bahwa setidaknya ada satu buah kontrol yang
dapat menangani resiko bila resiko tersebut benar-benar terjadi.
TEORI
Menurut
Gramling, Rittenberg, dan Johnstone (2012: 208), “Internal control is a process
related to the achievement of the organization’ s objectives. Organizations
identify the risks to achieving those objectives and implement various controls
to mitigate those risks”. artinya Pengendalian internal adalah proses yang
terkait dengan pencapaian tujuan organisasi. Organisasi mengidentifikasi risiko
untuk mencapai tujuan ini dan menerapkan berbagai kontrol untuk mengurangi
risiko tersebut
Pengendalian
internal diperlukan untuk mengidentifikasi risiko agar proses bisnis perusahaan
tidak terganggua
Jadi
dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal adalah pengendalian dalam suatu
organisasi bertujuan untuk menjaga aset perusahaan, pemenuhan terhadap
kebijakan dan prosedur, kehandalan dalam proses dan operasi yang efisien.
Tujuan
dari audit teknologi sistem informasi pengendalian internal adalah :
menjaga
kekayaan organisasi
mengecek
ketelitian dan kehandalan data akuntasi
mendorong
efisiensi
mendorong
dipatuhinya kebijakan manajemen
Contoh Kasus
PT.
Membangun Bangsa adalah perusahaan kontraktor. Mereka mendapat proyek untuk
melakukan pembangunan jalan raya baru di Surabaya. Proyek tersebut baru mulai
dikerjakan pada awal tahun 2005, dan PT. Membangun Bangsa menyanggupi akan
menyelesaikan proyek ini pada akhir tahun 2005.
Namun
pada kenyataannya, sampai dengan pertengahan tahun 2006 pembangunan Underpass
ini belum selesai. PT. Membangun Bangsa mendapat teguran dari pihak Pemda
terkait dengan masalah ini. Manajemen PT. Membangun Bangsa meminta auditor
Internal untuk mengaudit proyek pembangunan jalan raya ini.
Tugas
anda adalah sebagai auditor internal PT. Membangun Bangsa. Adapun yang harus
dilakukan adalah :
- Temukan adanya kesalahan –
kesalahan yang menyebabkan pembangunan ini mundur dari jadwal yang telah
disepakati oleh pihak PT. Membangun Bangsa.
- Berikan saran atau masukkan kepada
pihak manajemen PT Membangun Bangsa agar pembangunan ini dapat dengan
cepat terselesaikan.
Jawab
1.
- Banyaknya pekerja yang berhenti
karena merasa penghasilan tidak sepadan dengan apa yang dikerjakan.
- Banyaknya pekerja yang terlambat
memulai pekerjaan
- Adanya gaji yang tertunda karena
adanya pengendapan dana di bagian keuangan PT.
Membangun Bangsa.
- Terhambatnya penerimaan dana
pembangunan yang diberikan oleh Pemda, yang disebabkan karena belum
dicairkannya dana oleh pihak pemda.
- Mahalnya biaya sewa alat – alat
berat yang harus digunakan untuk pembangunan ini.
- Naiknya biaya bahan baku untuk
pembangunan jalan raya ini.
2.
- Melakukan penyesuaian gaji kepada
para pekerja
- Memberikan sanksi yang tegas kepada
para pekerja yang melanggar kedisiplinan dalam bekerja, dalam hal ini
ketepatan waktu bekerja.
- Memberikan bonus kepada
mereka yang disiplin dalam bekerja.
- Melakukan teguran kepada bagian
keuangan PT. Membangun Bangsa yang telah terbukti melakukan pengendapan
gaji pegawai
- Mencari tahu kembali kepada pihak
Pemda tentang alasan mengapa dana pembangunan bisa terhambat
- Meminimalkan penggunaan alat – alat
berat.
- Menyeleksi penggunaan bahan baku
yang benar – benar perlu untuk digunakan, penyeleksian ini bertujuan agar
tidak terjadi pemborosan
ANALISIS
Pengendalian intern adalah suatu proses yang
dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen dan karyawan yang dirancang untuk
memberikan jaminan yang meyakinkan bahwa tujuan organisasi akan dapat dicapai
melalui: efisiensi dan efektifitas operasi, penyajian laporan keuangan uang
dapat dipercaya, ketaatan terhadap undang-undang dan aturan yang berlaku.
Sumber :
https://media.neliti.com/media/publications/219156-pelaksanaan-kontrol-dan-audit-sistem-inf.pdf
(Diakses pada tanggal 18/10/2018 jam 10.00)
http://rudiirawantofeuh.blogspot.com/2014/04/pengendalian-intern.html
(Diakses pada tanggal 18/10/2018 jam 11.23)
http://sutrisno-amsir.blogspot.com/2013/01/beberapa-contoh-kasus-audit.html
(Diakses pada tanggal 18/10/2018 jam 19.32)
ISACA
ISACA adalah suatu
organisasi profesi internasional di bidang tata kelola teknologi informasi yang
didirikan di Amerika Serikat pada tahun 1967. Awalnya dikenal dengan nama
lengkap Information Systems Audit and Control Association, saat ini ISACA hanya
menggunakan akronimnya untuk merefleksikan cakupan luasnya di bidang tata
kelola teknologi informasi.
ISACA didirikan oleh
individu yang mengenali kebutuhan untuk sumber informasi terpusat dan bimbingan
dalam bidang tumbuh kontrol audit untuk sistem komputer. Hari ini, ISACA
memiliki lebih dari 115.000 konstituen di seluruh dunia dan telah memiliki
kurang lebih 70.000 anggota yang tersebar di 140 negara. Anggota ISACA terdiri
dari antara lain auditor sistem informasi, konsultan, pengajar, profesional
keamanan sistem informasi, pembuat perundangan, CIO, serta auditor internal.
Jaringan ISACA terdiri dari sekitar 170 cabang yang berada di lebih dari 60
negara, termasuk di Indonesia.
ISACA mulai pada tahun
1967, ketika sekelompok kecil orang dengan kontrol pekerjaan-audit serupa di
sistem komputer yang menjadi semakin penting untuk operasi mereka
organisasi-duduk untuk membahas perlunya sumber informasi terpusat dan bimbingan
dalam bidang. Pada tahun 1969, kelompok formal, menggabungkan sebagai Asosiasi
EDP Auditor. Pada tahun 1976 asosiasi membentuk yayasan pendidikan untuk
melakukan upaya penelitian besar-besaran untuk memperluas pengetahuan dan nilai
tata kelola TI dan bidang kontrol. Sebelumnya dikenal sebagai Audit Sistem
Informasi dan Control Association, ISACA sekarang berjalan dengan singkatan
saja, untuk mencerminkan berbagai profesional TI pemerintahan yang dilayaninya.
IIA COSO(The Comitte of Sponsoring Organizations
of the threadway commision’s) : pengendalian intern, yang
penggunaannya mencakup penentuan tujuan pengendalian pelaporan keuangan dan
proses operasional dalam konteks organisasional, sehingga perbaikan dan kontrol
dapat dilakukan secara menyeluruh.
ISO 1799 : Menghadirkan
sebuah standar untuk sistem manajemen keamanan informasi yang meliputi dokumen
kebijakan keamanan informasi, alokasi keamanan informasi tanggung jawab
menyediakan semua pemakai dengan pendidikan dan pelatihan di dalam keamanan
informasi, mengembangkan suatu sistem untuk laporan peristiwa keamanan,
memperkenalkan virus kendali, mengembangkan suatu rencana kesinambungan bisnis,
mengikuti kebutuhan untuk pelindungan data, dan menetapkan prosedur untuk
mentaati kebijakan keamanan.
Sumber :
https://dwianita96.wordpress.com/2017/10/13/standar-dan-panduan-untuk-audit-sistem-informasi/
(Diakses pada tanggal 18/10/2018 jam 20.41)
Komentar
Posting Komentar