Audit Teknologi Sistem Informasi
TUGAS 2
Audit Teknologi Sistem Informasi
Dosen : Qomariyah
Anggota Kelompok 7 :
Farchan Nurazmi
Muhammad Fahmi Ajie
Nabilah Iffatus Sua'dah
UNIVERSITAS GUNADARMA
SISTEM INFORMASI
PTA 18/19
PENDAHULUAN
“Sistem informasi
merupakan dasar bagi jalannya bisnis saat ini. Di banyak industri, kelangsungan
hidup perusahaan sangatlah sulit tanpa penggunaan luas dari teknologi
informasi. Sistem informasi menjadi lebih penting dalam membantu jalannya perusahaan
dalam ekonomi global. Organisasi mencoba untuk menjadi lebih kompetitif dan
efisien dengan mengubah dirinya menjadi perusahaan digital yang menggunakan
teknologi digital dalam proses bisnis inti, hubungan pelanggan, pemasok dan
karyawan. Bisnis saat ini menggunakan sistem informasi untuk mencapai tujuan
utama organisasi : keunggulan operasional, produk baru, pelayanan dan model
bisnis, hubungan pelanggan-pemasok, meningkatkan proses pengambilan keputusan,
keunggulan kompetitif dan kelangsungan hidup dari hari ke hari” (Kenneth C.
Laudon, 2012).
Information Systems
Audit and Control Association (ISACA) mengembangkan kerangka Control Objective
for Information and Related Technology (COBIT). COBIT menggabungkan
standar-standar pengendalian dari banyak sumber berbeda ke dalam sebuah
kerangka tunggal yang memungkinkan : manajemen untuk membuat tolok ukur
praktik-praktik adanya keamanan dan pengendalian lingkungan TI, para pengguna
layanan TI dijamin dengan adanya keamanan dan pengendalian yang memadai, dan
para auditor memperkuat opini pengendalian internal dan mempertimbangkan
masalah keamanan TI dan pengendalian yang dilakukan. Kerangka COBIT 5
menjelaskan praktik-praktik terbaik untuk tata kelola dan manajemen TI yang
efektif.
TEORI
1.
Pengertian COBIT
Merupakan audit sistem
informasi dan dasar pengendalian yang dibuat oleh Information System Audit and
Control Association (ISACA) dan IT Governance Institute (ITGI) pada tahun 1992.
COBIT framework adalah
standar kontrol yang umum terhadap teknologi informasi, dengan memberikan
kerangka kerja dan kontrol terhadap teknologi informasi yang dapat diterima dan
diterapkan secara internasional
COBIT bermanfaat bagi
manajemen untuk membantu menyeimbangkan antara resiko dan investasi
pengendalian dalam sebuah lingkungan IT yang sering tidak dapat diprediksi.
Bagi user, ini menjadi sangat berguna untuk memperoleh keyakinan atas layanan
keamanan dan pengendalian IT yang disediakan oleh pihak internal atau pihak
ketiga. Sedangkan bagi Auditor untuk mendukung atau memperkuat opini yang
dihasilkan dan memberikan saran kepada manajemen atas pengendalian internal
yang ada.
2.
Sejarah COBIT
COBIT pertama kali
diterbitkan pada tahun 1996, kemudian edisi kedua dari COBIT diterbitkan pada
tahun 1998. Pada tahun 2000 dirilis COBIT 3.0 dan COBIT 4.0 pada tahun 2005.
Kemudian COBIT 4.1 dirilis pada tahun 2007 dan saat ini COBIT yang terakhir
dirilis adalah COBIT 5.0 yang dirilis pada tahun 2012.
COBIT merupakan kombinasi dari prinsip-prinsip
yang telah ditanamkan yang dilengkapi dengan balance scorecard dan dapat
digunakan sebagai acuan model (seperti COSO) dan disejajarkan dengan standar
industri, seperti ITIL, CMM, BS779, ISO 9000.
3.
Domain COBIT
COBIT memiliki 4
domain, yaitu :
Perencanaan dan
organisasi (Planning and organisation).
Pengadaan dan
implementasi (Acquisition and implementation)
Pengantaran dan
dukungan (Delivery and support)
Pengawasan dan evaluasi
(Monitoring)
Domain
1 : Planning and Organisation Domain ini mencakup
strategi dan taktik yang menyangkut identifikasi tentang bagaimana TI dapat
memberikan kontribusi terbaik dalam pencapaian tujuan bisnis organisasi
sehingga terbentuk sebuah organisasi yang baik dengan infrastruktur teknologi
yang baik pula.
Langkah-langkah:
Menetapkan rencana
stratejik TI
Menetapkan hubungan dan
organisasi TI
Mengkomunikasikan arah
dan tujuan manajemen
Mengelola sumberdaya
manusia
Memastikan pemenuhan
keperluan pihak eksternal
Menaksir risiko
Domain
2 : Acquisition and Implementation Untuk mewujudkan
strategi TI, solusi TI perlu diidentifikasi, dibangun atau diperoleh dan
kemudian diimplementasikan dan diintegrasikan dalam proses bisnis.
Langkah-langkah :
Mengidentifikasi solusi
terotomatisasi
Mendapatkan dan
memelihara infrastruktur teknologi
Mengembangkan dan
memelihara prosedur
Memasang dan mengakui
sistem
Mengelola perubahan
Domain
3 : Delivery and Support Domain ini berhubungan dengan
penyampaian layanan yang diinginkan, yang terdiri dari operasi pada security
dan aspek kesinambungan bisnis sampai dengan pengadaan training.
Langkah-langkah :
Menetapkan dan
mengelola tingkat pelayanan
Mengelola pelayanan
kepada pihak lain
Memastikan pelayanan
yang kontinyu
Memastikan keamanan
sistem
Mengelola
konfigurasi/susunan
Mengelola data
Mengelola fasilitas
Domain
4 : Monitoring Semua proses TI perlu dinilai secara
teratur dan berkala bagaimana kualitas dan kesesuaiannya dengan kebutuhan
kontrol.
Langkah-langkah:
Memonitor proses –
menaksir kecukupan pengendalian internal
Mendapatkan kepastian
yang independen
3.
Kerangka Kerja COBIT
Kerangka kerja COBIT
terdiri dari :
Control Objective
Terdiri atas 4 tujuan
pengendalian tingkat-tinggi (high-level control objectives) yang terbagi dalam
4 domain, yaitu : Planning & Organization , Acquisition &
Implementation , Delivery & Support , dan Monitoring & Evaluation.
Audit Guidelines
Berisi sebanyak 318
tujuan-tujuan pengendalian yang bersifat rinci (detailed control objectives)
untuk membantu para auditor dalam memberikan management assurance dan/atau
saran perbaikan.
Magement Guidelines
Berisi arahan, baik
secara umum maupun spesifik, mengenai apa saja yang mesti dilakukan.
PEMBAHASAN (Domain Acquire and Implement)
Domain Acquire and
Implement (AI) pada COBIT 4.1 Adapun domain acquire and implement (AI) pada
COBIT 4.1 membahas 7 sub domain sebagai berikut.
AI1 – Identify automated solutions; kebutuhan untuk aplikasi baru memerlukan analisis sebelum adanya akuisisi atau penciptaan untuk memastikan bahwa kebutuhan bisnis puas dalam pendekatan yang efektif dan efisien. Proses ini meliputi definisi kebutuhan, pertimbangan sumber alternatif, review kelayakan teknologi dan ekonomi, pelaksanaan analisis risiko dan analisis biaya-manfaat, dan kesimpulan atas keputusan akhir untuk 'membuat' atau 'membeli'. Semua langkah memungkinkan organisasi untuk meminimalkan biaya untuk memperoleh dan menerapkan solusi sementara memastikan bahwa ada kemungkinan untuk mencapai tujuan.
AI2 – Acquire and maintain application software; aplikasi yang dibuat tersedia sesuai dengan kebutuhan bisnis. Proses ini meliputi desain aplikasi, memasukkan kontrol ke aplikasi sesuai persyaratan keamanan, dan pengembangan konfigurasi sesuai dengan standar. Hal ini memungkinkan organisasi untuk benar mendukung operasi bisnis dengan aplikasi otomatis yang benar.
AI3 – Acquire and maintain technology infrastructure; organisasi memiliki proses untuk pelaksanaan, akuisisi, dan upgrade dari infrastruktur teknologi. Ini membutuhkan pendekatan yang direncanakan untuk diakuisisi, pemeliharaan dan perlindungan infrastruktur sejalan dengan yang telah disepakati strategi teknologi dan penyediaan lingkungan pengembangan dan pengujian.Hal ini memastikan bahwa ada dukungan teknologi yang sedang berlangsung untuk aplikasi bisnis.
AI4 – Enable operation and use; tersedianya pengetahuan tentang sistem baru. Proses ini membutuhkan pembuatan dokumentasi dan manual bagi pengguna dan bagian IT. Penyediaan pelatihan untuk memastikan penggunaan yang tepat dan pengoperasian aplikasi dan infrastruktur.
AI5 – Procure IT resources; Sumber daya TI, termasuk SDM, hardware, software dan jasa, perlu diperoleh. Hal ini memerlukan definisi dan penegakan prosedur pengadaan, pemilihan vendor, setup pengaturan kontrak, dan akuisisi itu sendiri. Memastikan bahwa organisasi memiliki semua yang diperlukan sumber daya TI secara tepat waktu dan hemat biaya.
AI6 – Manage changes; semua perubahan, termasuk perawatan darurat dan patch yang berkaitan dengan infrastruktur dan aplikasi dalam lingkungan produksi secara resmi dikelola dengan cara yang terkendali. Perubahan (termasuk parameter prosedur, proses, sistem dan layanan) akan dicatat, dinilai dan diberlakukan sebelum pelaksanaan dan ditinjau terhadap hasil yang direncanakan menyusul implementasi.
AI1 – Identify automated solutions; kebutuhan untuk aplikasi baru memerlukan analisis sebelum adanya akuisisi atau penciptaan untuk memastikan bahwa kebutuhan bisnis puas dalam pendekatan yang efektif dan efisien. Proses ini meliputi definisi kebutuhan, pertimbangan sumber alternatif, review kelayakan teknologi dan ekonomi, pelaksanaan analisis risiko dan analisis biaya-manfaat, dan kesimpulan atas keputusan akhir untuk 'membuat' atau 'membeli'. Semua langkah memungkinkan organisasi untuk meminimalkan biaya untuk memperoleh dan menerapkan solusi sementara memastikan bahwa ada kemungkinan untuk mencapai tujuan.
AI2 – Acquire and maintain application software; aplikasi yang dibuat tersedia sesuai dengan kebutuhan bisnis. Proses ini meliputi desain aplikasi, memasukkan kontrol ke aplikasi sesuai persyaratan keamanan, dan pengembangan konfigurasi sesuai dengan standar. Hal ini memungkinkan organisasi untuk benar mendukung operasi bisnis dengan aplikasi otomatis yang benar.
AI3 – Acquire and maintain technology infrastructure; organisasi memiliki proses untuk pelaksanaan, akuisisi, dan upgrade dari infrastruktur teknologi. Ini membutuhkan pendekatan yang direncanakan untuk diakuisisi, pemeliharaan dan perlindungan infrastruktur sejalan dengan yang telah disepakati strategi teknologi dan penyediaan lingkungan pengembangan dan pengujian.Hal ini memastikan bahwa ada dukungan teknologi yang sedang berlangsung untuk aplikasi bisnis.
AI4 – Enable operation and use; tersedianya pengetahuan tentang sistem baru. Proses ini membutuhkan pembuatan dokumentasi dan manual bagi pengguna dan bagian IT. Penyediaan pelatihan untuk memastikan penggunaan yang tepat dan pengoperasian aplikasi dan infrastruktur.
AI5 – Procure IT resources; Sumber daya TI, termasuk SDM, hardware, software dan jasa, perlu diperoleh. Hal ini memerlukan definisi dan penegakan prosedur pengadaan, pemilihan vendor, setup pengaturan kontrak, dan akuisisi itu sendiri. Memastikan bahwa organisasi memiliki semua yang diperlukan sumber daya TI secara tepat waktu dan hemat biaya.
AI6 – Manage changes; semua perubahan, termasuk perawatan darurat dan patch yang berkaitan dengan infrastruktur dan aplikasi dalam lingkungan produksi secara resmi dikelola dengan cara yang terkendali. Perubahan (termasuk parameter prosedur, proses, sistem dan layanan) akan dicatat, dinilai dan diberlakukan sebelum pelaksanaan dan ditinjau terhadap hasil yang direncanakan menyusul implementasi.
AI7 – Install and accredit solutions and changes; sistem baru perlu dibuat operasional setelah pembangunan selesai. Hal ini membutuhkan pengujian yang tepat dalam lingkungan khusus dengan data uji yang relevan, instruksi peluncuran dan migrasi, perencanaan rilis dan promosi yang sebenarnya untuk produksi, dan kajian pasca implementasi. Hal ini menjamin bahwa sistem operasional sejalan dengan yang disepakati.
STUDI
KASUS
Pada era globalisasi
ini perkembangan teknologi sangat cepat terutama di bidang sistem informasi.
Setiap perusahaan atau organisasi pastinya membutuhkan peran teknologi
informasi dalam keamanan atau pengolahan data, pemanfaatan teknologi seharusnya
sudah dimaksimalkan sebagai penunjang sistem yang ada dan dapat menjadi acuan
dalam pengambilan keputusan dalam mencapai tujuan, Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Pesawaran merupakan dinas pemerintahan yang terdapat pada
Komplek Perkantoran Pemkab Pesawaran Desa Way Layap Kecamatan Gedung Tataan
Kabupaten Pesawaran yang bertugas dalam dunia pendidikan yang ada pada
Kabupaten Pesawaran, yang dimana dalam pelayanan nya seperti pengolahan data
dari masing-masing sekolah, yang ada pada Kabupaten Pesawaran yang dapat di
gunakan dalam pengolahan data sertifikasi yang ada pada Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Pesawaran. Sistem yang terdapat pada Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Pesawaran bernama SIMTUN (Sistem Informasi Manajemen
Tunjangan Profesi) pada sistem ini digunakan sebagai pengolahan data
sertifikasi yang dimana sistem tersebut dapat melakukan pengambilan keputusan
dalam menentukan guru yang telah memenuhi persyaratan dalam menerima dana
sertifikasi, dan SIMTUN tersebut berhubungan langsung pada sistem yang terdapat
pada sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Pesawaran, sistem tersebut adalah
DAPODIK (Data Pokok Pendidik) disistem ini terdapat keseluruhan data dari
masing-masing sekolah seperti data guru, data siswa, data sarana dan prasarana
sekolah yang dimana data-data yang terdapat pada sistem DAPODIK terhubung
langsung pada sistem SIMTUN yang ada pada dinas. Analisis teknologi informasi
ini menggunakan metode COBIT 4.1 ( Control Objectives For Information and
Relation Technology), pada penelitian ini yang menjadi pokok permasalahan
adalah bagaimana mengevakuasi keamanan teknologi informasi untuk mengetahui
tingkat kematangan menggunakan framework COBIT 4.1 dan memberikan rekomendasi sistem
keamanan berdasarkan analisis menggunakan framework COBIT 4.1, penelitian ini
menentukan tingkat kematangan tatakelola teknologi informasi pada Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesawaran dengan menggunakan Domain AI
(Aquire and Implement) dan DS (Delivery and Support) yang memiliki enam proses
yaitu AI2,AI3 DS3,DS5,DS11, dan DS12, metode penelitian dan tingkat kematangan
diambil berdasarkan Maturity Level. Dengan tujuan mengetahui pengelolaan
tatakelola teknologi informasi dan tingkat kematangan teknologi informasi
berdasarkan metode COBIT 4.1. dengan manfaat penelitian memberikan pengetahuan
hasil dari mengukur tingkat kematangan dalam keamanan menggunakan framework
COBIT 4.1.
Tabel
Proses Teknologi Informasi Control Object
Analisa
Domain
Acquired and Implement (AI) merupakan strategi dan proses pemilihan
teknologi yang akan digunakan dan proses implementasinya. Untuk merealisasikan
strategi TI yang telah ditetapkan harus disertai solusi yang sesuai. Solusi TI
kemudian ditiadakan dan diimplementasikan ke dalam proses suatu bisnis
perusahaan .
Penelitian
ini dilakukan dengan tujuan mengetahui pengelolaan tatakelola teknologi
informasi dan tingkat kematangan teknologi informasi yang dilakukan pada desa
Way Lakap. Penyelesaian dari penelitian diatas menggunakn COBIT 4.1 yang di
terapkan pada SIMTUN, dengan menggunakan manfaat yang di berikan pada framework
COBIT 4.1 penelitian dapat mengetahui hasil dari mengukur tingkat kematangan
dalam keamanan SIMTUN.
Daftar
Pustaka
https://www.kajianpustaka.com/2014/02/pengertian-sejarah-dan-komponen-cobit.html
(Diakses pada tanggal 04/11/18 jam 21.54)
https://www.kompasiana.com/dwisantoso_vcc/567fe81390fdfd5d0956ffba/makalah-manfaat-penggunaan-cobit?page=all (Diakses pada tanggal 04/11/18 jam 15.33)
https://media.neliti.com/media/publications/166168-ID-audit-domain-acquire-and-implement-denga.pdf (Diakses pada tanggal 04/11/18 jam 17.12)
https://www.researchgate.net/publication/325649304_Tata_Kelola_Teknologi_Informasi_Dengan_Metode_COBIT_41_Studi_Kasus_PTIMI/fulltext/5b1a7e2ba6fdcca67b670166/325649304_Tata_Kelola_Teknologi_Informasi_Dengan_Metode_COBIT_41_Studi_Kasus_PTIMI.pdf?origin=publication_detail (Diakses pada tanggal 06/11/18 jam 20.25)
This is how my associate Wesley Virgin's biography launches in this SHOCKING and controversial video.
BalasHapusYou see, Wesley was in the army-and soon after leaving-he revealed hidden, "self mind control" tactics that the government and others used to get whatever they want.
These are the exact same secrets tons of celebrities (notably those who "became famous out of nothing") and elite business people used to become rich and famous.
You probably know that you use only 10% of your brain.
That's because most of your brainpower is UNTAPPED.
Maybe this expression has even occurred IN YOUR very own brain... as it did in my good friend Wesley Virgin's brain 7 years back, while riding an unlicensed, beat-up garbage bucket of a car with a suspended license and $3 on his bank card.
"I'm very fed up with living check to check! Why can't I turn myself successful?"
You've taken part in those conversations, ain't it so?
Your success story is waiting to be written. You just have to take a leap of faith in YOURSELF.
Learn How To Become A MILLIONAIRE Fast