Framework OHSAS 18001, ISO 45001, dan ISO 14001:2004
TUGAS
3
Audit
Teknologi Sistem Informasi
Dosen
: Qomariyah
Anggota Kelompok 7 :
Farchan Nurazmi
Muhammad Fahmi Ajie
Nabilah Iffatus
Sua'dah
UNIVERSITAS
GUNADARMA
SISTEM
INFORMASI
PTA
18/19
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Pengertian Framework
Framework adalah sebuah software untuk memudahkan
para programer untuk membuat sebuah aplikasi web yang di dalamnya ada berbagai
fungsi diantaranya plugin, dan konsep untuk membentuk suatu sistem tertentu
agar tersusun dan terstruktur dengan rapih.
Saat ini framework dibagi menjadi dua, yaitu
framework PHP dan framework CSS. Untuk framework PHP terdiri dari :
- Laravel
- Yii
- Code Igniter
- Symfoni
- Zend Framework
- Cake PHP
- Fuel PHP
- DLL
Untuk framework CSS terdiri dari :
- Bootstrap
- Gumby
- Foundation
- Less Framework
- JQuery UI
- Unsemantic
- Blue Print CSS
2. Fungsi Framework
Dalam penerapannya fungsi framework dapat
diuraikan sebagai berikut :
- Mempercepat pembuatan proses aplikasi berbasis apapun.
- Membantu developer dalam perencanaan, pembuatan dan pemeliharaan
sebuah aplikasi.
- Aplikasi yang dihasilkan menjadi lebih stabil dan handal, karena
framework sudah melalui proses uji stabilitas dan kehandalannya.
- Memudahkan para developer dalam membaca code program dan lebih
mudah mencari bugs.
- Memiliki tingkat keamanan yang lebih, karena framework telah
mengantisipasi celah-celah yang mungkin timbul.
- Mempermudah developer dalam mendokumentasikan aplikasi - aplikasi yang sedang dibangun.
BAB
II
TEORI
FRAMEWORK OHSAS 18001, ISO 45001,
dan ISO 14001:2004
OHSAS
18001:2007 adalah suatu standart internasional untuk sistem manajemen kesehatan
dan keselamatan kerja. Diterbitkan tahun 2007, menggantikan OHSAS 18001:1999,
dan dimaksudkan untuk mengelola aspek kesehatan dan keselamatan (k3). OHSAS
18001:2007 menyediakan kerangka bagi efektifitas manajemen k3 termasuk
kesehatan dengan peraturan perundang-undangan yang diterapkan pada aktivitas
aktifitas anda dan mengenalli adanya bahaya-bahaya yang timbul.
Standart
tersebut dapat diterapkan pada setiap organisasi yang berkemauan untuk
menghapuskan atau meminimalkan resiko bagi karyawan dan pemegang kepentingan
lannya yang berhubungan langsung dengan resiko k3 menyertai aktifitas yang ada.
Banyak organisasi memiliki elemen-elemen yang dipersyaratkan oleh OHSAS
18001:2007 tersedia di tempat penggunaaan yang dapat salng melengkapi untuk
membuat lebh baik sistem manajemen terpadu sesuai dengan persyaratan standar
ini. Organsasi yang mengimplementasikan OHSAS 18001:2007 memliki struktur
manajemen yang terorganisir dengan wewenang dan tanggung jawab yang tegas untuk
penilaian resiko. Demikian pula pengawasan terhadap kegagalan manajemen,
pelaksaan audit knerja dan melakukan tinjauan ulang kebijakan dan sasaran k3.
Manfaat menerapkan OHSAS 18001
Manfaat
dengan dterapkannya OHSAS 18001 bagi organisasi antara lain :
·
Sebagai bukti komitmen manajemen yang
menaruh perhatian terhadap pengelolaan k3
· Memberikan suatu mekanisme terhadap
pengelolaan dan jaminan adanya penyempurnaan berkelanjutan
·
Menunjukkan kepatuhan terhadap
peraturann dan perundangundangan terkait
·
Meningkatkan citra perusahaan dimata
publik nasional dan internasional
· Menngkatkan kepedulian karyawan akan
pentingnya bekerja dengan selalu memperhatikan aspek- aspek OHSAS 18001:2007
· Memberikan pelatihan secara teratur bagi
karyawan perusahaan memuaskan krteria investor dan mempperbaiki akses modal
· Mendapatkan insurance dengan biaya yang
wajar
Metode
yang dterapkan untuk membantu klien kami dalam proses konsultasi dan
sertifikasi OHSAS 18001 menggunakan metode pendekatan sederhana.
Sebagaimana
yang dimuat di iso.org, Charles Corrie (Sekretaris ISO/PC 283, sistem manajemen
kesehatan dan keselamatan kerja) dan Kristian Glaesel (Convenor kelompok kerja
ISO/PC 283 yang mengembangkan ISO 45001) mengatakan: ISO 45001 adalah sebuah
“milestone”! Sebagai Standar Internasional pertama di dunia yang menangani
kesehatan dan keselamatan di tempat kerja, ISO 45001 menawarkan satu kerangka
kerja yang jelas untuk semua organisasi yang ingin meningkatkan kinerja
manajemen kesehatan dan keselamatan kerja mereka. Disutradarai di manajemen
puncak sebuah organisasi, standar ini bertujuan untuk menyediakan tempat kerja
yang aman dan sehat bagi karyawan dan pengunjung. Untuk mencapai hal ini,
sangat penting untuk mengendalikan semua faktor yang mungkin mengakibatkan
penyakit, cedera, dan dalam kasus kematian ekstrim, dengan mengurangi dampak
buruk pada kondisi fisik, mental dan kognitif seseorang – dan ISO 45001
mencakup semua aspek tersebut.
Walaupun
ISO 45001 mengacu pada OHSAS 18001 – tolok ukur pertama untuk kesehatan dan
keselamatan kerja- ini adalah standar baru dan berbeda, bukan revisi atau
pembaruan, dan secara bertahap akan menggantikan OHSAS 18001 selama tiga tahun
ke depan. Oleh karena itu organisasi perlu merevisi pemikiran dan praktik kerja
mereka saat ini untuk menjaga kepatuhan organisasi.
Bagaimana ISO 45001 akan digunakan?
Kami memperkirakan bahwa sebagian besar organisasi
akan menggunakan ISO 45001 dengan tujuan untuk membentuk sistem manajemen
kesehatan dan keselamatan kerja yang efektif, dan hanya beberapa organisasi
yang menginginkan “pengakuan” ekstra yang didapat dengan sertifikasi. Tidak ada
kewajiban untuk sertifikasi ke standar sistem manajemen ISO. Cukup dengan
memiliki sistem manajemen formal yang berjalan dengan benar akan membawa banyak
manfaat tersendiri untuk organisasi. Sertifikasi hanyalah sebuah dukungan
tambahan yang menunjukkan kepada pihak eksternal bahwa Anda telah mencapai
kepatuhan penuh terhadap standar tertentu.
Manfaat ISO 45001 tidak ada habisnya bila diimplementasikan
dengan benar. Standar ini mensyaratkan bahwa risiko kesehatan dan keselamatan
kerja harus ditangani dan dikendalikan. ISO 45001 juga mengambil pendekatan
berbasis risiko sebagai dasar sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja
itu sendiri, untuk memastikan bahwa sistem manajemennya efektif dan terus
ditingkatkan secara kontinu untuk memenuhi “konteks” organisasi yang selalu
berubah. Selain itu, standar ini juga memastikan kepatuhan terhadap
undang-undang saat ini di seluruh dunia. Dengan semua tindakan ini
dikombinasikan akan terbangun reputasi organisasi sebagai “tempat aman untuk
bekerja”, membawa sejumlah manfaat, mulai dari mengurangi biaya asuransi hingga
meningkatkan moral karyawan – tentu saja semuanya seiring dengan terus membantu
memenuhi target strategis Anda.
ISO 14001 adalah sebuah
spesifikasi internasional untuk sistem manajemen lingkungan (SML) yang membantu
perusahaan Anda mengidentifikasi, memprioritaskan, dan mengatur risiko-risiko
lingkungan sebagai bagian dari praktek bisnis normal.
menurut wikipedia ISO 14000 adalah kumpulan
standar-standar terkait pengelolaan lingkungan yang
disusun untuk membantu organisasi untuk:
1. meminimalisir dampak negatif
kegiatan-kegiatan (proses dll) mereka terhadap lingkungan, seperti menimbulkan
perubahan yang merugikan terhadap udara, air atau tanah;
2. mematuhi peraturan perundangan-undangan
dan persyaratan-persyaratan berorientasi lingkungan yang berlaku;
3.
memperbaiki hal-hal di atas secara
berkelanjutan.
Manfaat Penerapan ISO
14001:2004
banyak sekali manfaat dari penerapan
sistem manajemen ISO 14001:2004 ini
diantaranya adalah :
§
berkurangnya pencemaran lingkungan
melalui penurunan penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya, pengurangan
limbah berbahaya
§
mengurangi gangguan sosial yang berasal
dari keberadaan industri itu sendiri misalnya, mengurangi kebisingan, polusi
air, polusi udara, kemacetan, dan social responsibilt
§
Meminimasi potensi konflik antara
pekerja dengan pengusaha dalam penyediaan lingkungan kerja yang layak dan sehat
dan meningkatkan produktivitas pekerja melalui efisiensi waktu dan biaya
§
Menjembatani pemenuhan peraturan
lingkungan dengan lebih terencana dan terstruktur
§
Penggunaan sumber daya alam yang lebih
bijaksana menuju terciptanya eko-efisiensi
§
Menjaga citra bisnis industri yang
selama ini sering dikaitkan secara negatif dengan pencemaran lingkungan
§
Bagi konsumen adalah turut berpartisipasi
dalam mendukung perlindungan lingkungan dengan membeli produk yang ramah
lingkungan.
Organisasi
yang dapat menerapkan ISO 14001.
Segala
jenis organisasi;
§
Industri jasa (kontraktor, hotel,
properti, real estate, dll)
§
Industri pabrikasi (manufakturing,
assembly, dll)
§
Institusi pendidikan
§
Lembaga pemerintahan
§
Lembaga sosial
§
Dan lain-lain
Perbedaan utama antara OHSAS 18001 dan ISO 45001.
ISO 45001 adalah
sebuah standar internasional baru untuk manajemen kesehatan dan keselamatan
kerja (K3 / OH&S), yang menjadi pengganti standar OHSAS 18001. Lalu apa
perbedaan diantara keduanya? ISO 45001 dirancang oleh Komite proyek ISO dan
telah dipublikasikan pada bulan Maret lalu ditahun 2018 ini. Beberapa perbedaan
utama antara ISO 45001 dan OHSAS 18001 adalah sebagai berikut:
Perbedaan pertama
berkaitan dengan struktur. ISO
45001 didasarkan pada ISO Guide 83 (“Annex SL”) yang menetapkan struktur
tingkat tinggi yang umum, teks dan istilah serta definisi umum untuk
sistem manajemen (misalnya ISO 9001 , ISO 14001, dll.). Struktur ini bertujuan
untuk memfasilitasi proses implementasi dan integrasi beberapa sistem manajemen
secara harmonis, terstruktur dan efisien.
Selain itu, dalam
standar baru ada fokus yang kuat pada “konteks organisasi“.
Pada ISO 45001, organisasi seharusnya tidak hanya mempertimbangkan apa isu K3
yang secara langsung berdampak pada mereka, akan tetapi juga melibatkan
masyarakat lebih luas dan bagaimana kerja mereka bisa juga berdampak pada
komunitas di sekitarnya.
Pada ISO 45001, organisasi seharusnya tidak hanya
mempertimbangkan apa isu K3 yang secara langsung berdampak pada mereka, akan
tetapi juga melibatkan masyarakat lebih luas dan bagaimana kerja mereka
bisa juga berdampak pada komunitas di sekitarnya.
Beberapa organisasi yang menggunakan OHSAS 18001
mendelegasikan tanggung jawab kesehatan dan keselamatan kerja pada manajer K3,
ketimbang mengintegrasikannya
dalam sistem operasi organisasi. ISO 45001 menuntut penggabungan dari
aspek kesehatan dan keselamatan kerja dalam keseluruhan sistem manajemen
organisasi, dengan demikian mendorong top manajemen untuk memiliki peran kepemimpinan yang kuat
terhadap sistem manajemen K3.
ISO 45001 berfokus pada mengidentifikasi dan
mengendalikan risiko daripada bahaya, sebagaimana dipersyaratkan
dalam OHSAS 18001. ISO 45001 mempersyaratkan organisasi untuk memperhitungkan
bagaimana pemasok dan kontraktor mengelola resikonya. Dalam ISO 45001
beberapa konsep dasar yang
berubah, seperti risiko, pekerja dan tempat kerja. Ada juga istilah definisi baru seperti:
monitoring, pengukuran, efektivitas, kinerja dan proses K3.
Beberapa organisasi yang menggunakan OHSAS 18001
mendelegasikan tanggung jawab kesehatan dan keselamatan kerja pada manajer K3,
ketimbang mengintegrasikannya dalam sistem operasi organisasi. ISO 45001
menuntut penggabungan dari aspek kesehatan dan keselamatan kerja dalam
keseluruhan sistem manajemen organisasi, dengan demikian mendorong top
manajemen untuk memiliki peran kepemimpinan yang kuat terhadap sistem manajemen
K3.
Meskipun terdapat
beberapa perubahan, tujuan keseluruhan ISO 45001 tetap sama seperti OHSAS
18001, yaitu untuk mengurangi risiko yang tidak dapat diterima dan memastikan
keselamatan dan kesejahteraan semua orang yang terlibat dalam kegiatan
organisasi.
ISO 45001 disetujui
untuk dipublikasikan pada bulan Januari dan telah menjalani
proses publikasi pada
Maret 2018 ini. Dengan demikian organisasi dengan sistem manajemen kesehatan
dan keselamatan kerja harus mengupgrade sistem manajemen mereka beserta sertifikatnya mengikuti
standar ISO 45001 dalam kurun waktu 3 tahun
kedepan
Perbedaan OHSAS 18001, ISO 45001, dan ISO 14001
Ada banyak perbedaan, tetapi perubahan utamanya adalah
bahwa ISO 45001 berkonsentrasi pada interaksi antara organisasi dan lingkungan
bisnisnya sementara OHSAS 18001 fokus pada pengelolaan bahaya kesehatan dan
keselamatan kerja serta masalah internal lainnya, dan untuk ISO 14001 spesifikasi internasional untuk sistem manajemen lingkungan
(SML) yang membantu perusahaan untuk mengidentifikasi, memprioritaskan, dan
mengatur risiko-risiko lingkungan sebagai bagian dari praktek bisnis
normal.
. Ketiga standar ini juga berbeda dalam banyak hal
lain, diantaranya :
- ISO 45001 berbasis proses – OHSAS 18001 berbasis
prosedur – ISO 14001 berbasis standar pengelolaan.
- ISO 45001 dinamis dalam semua klausa – OHSAS
18001 tidak
- ISO 45001 mempertimbangkan risiko dan peluang –
OHSAS 18001 berurusan secara eksklusif dengan risiko – ISO 14001 menyalahi
peraturan lingkungan yang berlaku
- ISO 45001 memasukkan pandangan pihak yang
berkepentingan – OHSAS 18001 tidak – ISO 14001 memasukan pandangan yang
memiliki peraturan lingkungan .
Poin-poin
ini mewakili perubahan signifikan yang terjadi dalam cara mempresepsikan
manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. Kesehatan dan keselamatan kerja
tidak lagi “berdiri sendiri”, tetapi harus dilihat dari dalam perspektif
“menjalankan organisasi” yang sehat dan berkelanjutan.
Studi
Kasus
(Analisis
Implementasi OHSAS 18001:2007 pada PT. X di Bandung, Jawa Barat (Studi Kasus
Bagian Environment and Safety dalam Penanganan Terhadap Kontraktor))
Sebagai salah satu
perusahaan yang memproduksi vaksin dan antisera di Indonesia, PT. X sadar akan
pentingnya standar manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam
perusahaannya. Perusahaan tersebut kini telah mendapatkan sertifikat
occupational health and safety assessment series (OHSAS) 18001:2007 sejak tahun
2006.
Penelitian ini
bertujuan :
Menganalisis
implementasi setiap klausulklausul dari OHSAS 18001:2007 pada PT. X secara
garis besar, Menganalisis implementasi operasi OHSAS 18001:2007 pada Bagian
Environment and Safety PT. X di Jawa Barat dalam penanganan terhadap
kontraktor, Mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi permasalahan dalam
implementasi OHSAS 18001:2007 pada Bagian Environment and Safety PT. X di Jawa
Barat dalam penanganan terhadap kontraktor dan Menganalisis alternatif
pemecahan masalah yang dihadapi dalam implementasi OHSAS 18001:2007 pada Bagian
Environment and Safety PT. X di Jawa Barat dalam penanganan terhadap
kontraktor. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berupa data
primer dan sekunder, baik kualitatif maupun kuantitatif. Data kualitatif berupa
implementasi OHSAS 18001:2007 dan identifikasi masalah, sedangkan data
kuantitatifnya berupa nilai prioritas dari tiap-tiap masalah, aktor, tujuan dan
alternatif yang telah ditentukan. Data primer diperoleh melalui pengamatan
langsung, wawancara dan pengisian kuesioner oleh informan, sedangkan data
sekunder berasal dari bahan pustaka, artikel, jurnal, data internal perusahaan
dan hasil penelitian terdahulu. Informan dipilih melalui judgement sampling,
yaitu beberapa pihak yang bertanggung jawab, memahami pelaksanaan dan
permasalahan implementasi OHSAS 18001:2007 pada penanganan kontraktor PT. X.
Pengolahan data menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil pengolahan
data pada level dua (kriteria masalah) menunjukkan berturut-turut sumber daya,
tanggungjawab dan wewenang (0,349), dokumentasi (0,262), komunikasi (0,205) dan
kompetensi, pelatihan dan kepedulian (0,184). Hasil pengolahan pada level tiga
menunjukkan peranan aktor yang bertanggungjawab pada kriteria permasalahan,
yaitu Operational Management (0,394), Middle Management (0,365) dan Top
Management (0,241). Hasil pengolahan data pada level empat (tujuan), yaitu
karyawan kompeten (0,226), kontraktor taat pada peraturan (0,218), beban
tanggungjawab yang sesuai (0,194), infrastruktur yang baik dan tetap (0,186)
dan dokumentasi yang baik (0,176). Hasil pengolahan pada level 5 (alternatif)
berturut-turut ialah penambahan SDM yang berkompeten (0,456), pengelolaan
dokumentasi yang baik dan benar (0,251), Penyediaan ruang kerja yang baik dan
tetap (0,170) dan penyempurnaan sistem reward and punishment (0,123).
Analisis
Berdasarkan
studi kasus diatas, PT. X yang berada di bandung jawa barat dan salah satu
perusahaan yang memproduksi vaksin dan antisera di indonesia menerapkan OHSAS
18001:2007 karena terkait dengan standar manajemen K3 yang pada akhirnya
perusahaan ini mendapatkan sertifikat OHSAS pada tahun 2006. penelitian pada
PT.X ditujukan untuk menganalisis klausul dari OHSAS 18001:2007 secara garis
besar yaitu menganalisis implementasi operasi OHSAS 18001:2007 pada bagian
environment dan safety untuk penanganan terhadap kontraktor, menganalisis
alternatif pemecahan masalah yang sedang dihadapi.
Mengidentifikasi
faktor-faktor yang menjadi permasalahan dalam implementasi OHSAS 18001:2007
pada Bagian Environment and Safety PT. X di Jawa Barat dalam penanganan
terhadap kontraktor dan Menganalisis alternatif pemecahan masalah yang dihadapi
dalam implementasi OHSAS 18001:2007. Hasil pengelolaan studi kasus Bagian
Environment and Safety dalam Penanganan Terhadap Kontraktor PT.X di Bandung.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif berupa
implementasi OHSAS 18001:2007 dan identifikasi masalah, sedangkan data
kuantitatifnya berupa nilai prioritas dari tiap-tiap masalah, aktor, tujuan dan
alternatif yang telah ditentukan.
Daftar Pustaka :
(Diakses
pada 01/12/2018 20:07)
(Diakses
pada 01/12/2018 20:22)
(diakses pada
14/01/2019 13:10)
(diakses pada 14/01/2019 15:47)
(diakses pada 15/01/2019
14:23)
(diakses pada
15/01/2019 20:31)
In this fashion my associate Wesley Virgin's report starts with this SHOCKING and controversial VIDEO.
BalasHapusWesley was in the military-and shortly after leaving-he unveiled hidden, "self mind control" tactics that the government and others used to get whatever they want.
These are the exact same methods lots of celebrities (notably those who "became famous out of nothing") and the greatest business people used to become wealthy and famous.
You've heard that you only use 10% of your brain.
That's because most of your brain's power is UNCONSCIOUS.
Perhaps that thought has even occurred IN YOUR own head... as it did in my good friend Wesley Virgin's head seven years back, while riding an unregistered, beat-up trash bucket of a car with a suspended driver's license and with $3 in his pocket.
"I'm absolutely frustrated with living paycheck to paycheck! When will I get my big break?"
You've taken part in those types of questions, isn't it so?
Your success story is waiting to happen. You just have to take a leap of faith in YOURSELF.
Watch Wesley Virgin's Video Now!
IAS offers ISO lead auditor training in Sri Lanka to enhance delegates’ knowledge and skills to plan, manage, conduct and report a third-party audit in compliance with ISO 19011 to implement the management system effectively as per ISO criteria. IAS offers ISO lead auditor training in Sri Lanka to enhance delegates’ knowledge and skills to plan, manage, conduct. Call @+91 9962590571
BalasHapus