makalah tentang masalah sosial pada paedofil
Mata Kuliah : Ilmu
Sosial Dasar
Dosen : Muhammad
Burhan Amin
Topik Makalah
Analisis
SWOT Masalah Sosial Paedofil
Kelas
: 1-KA23
Tanggal Penyerahan Makalah : 9 November
2015
Tanggal Upload
Makalah : 10 November 2015
P E R N Y A T A A N
Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan
dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari
tim / pihak lain.
Apabila terbukti tidak
benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata
kuliah ini.
P e n y u s u n
N P M
|
Nama Lengkap
|
Tanda Tangan
|
14115884
|
NABILAH IFFATUS SUA’DAH
|
|
Program Sarjana Ilmu Komputer & Teknologi Informasi
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kata Pengantar
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Sofskill
kami mengenai “masalah sosial paedofil” ini.
Adapun makalah tentang ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah biologi ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah masalah sosial paedofil ini kita dapat mengambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Adapun makalah tentang ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah biologi ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah masalah sosial paedofil ini kita dapat mengambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Jakarta , 09 November 2015
Nabilah Iffatus Sua’dah
Daftar Isi
PERNYATAAN ..................................................................................................i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..….ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..……iii
BAB I PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG………………………………………………..….……1
B TUJUAN
…………………………………………………….……............…..2
C. SASARAN …………………………………………..…….................…….2
BAB II PERMASALAHAN
1.KEKUATAN. …………………….....................……….………................…3
2.KELEMAHAN …….………….......................................................................3
3.PELUANG........................................................................................................3
4. TANTANGAN ................................................................................................3
BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN ...............................................................................................4
B. REKOMENDASI.............................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA.…...............................................................................................….5
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kata phedophilia ini berasal dari bahasa
Yunani: paidophilia (pais :"anak-anak") dan philia (cinta yang
bersahabat" atau "persahabatan”). Di zaman modern, pedofil digunakan
sebagai ungkapan untuk "cinta anak" atau "kekasih anak" dan
sebagian besar dalam konteks ketertarikan romantis atau seksual.
Infantofilia, atau nepiofilia, digunakan untuk merujuk pada preferensi
seksual untuk bayi dan balita (biasanya umur 0-3).
Pedofilia digunakan untuk individu
dengan minat seksual utama pada anak-anak prapuber yang berusia 13 atau lebih
muda.
Hebephilia didefinisikan sebagai individu dengan minat seksual utama pada
anak prapubertas yang berusia 11 hingga 14 tahun. DSM IV tidak memasukkan
hebephilia di dalam daftar di antara diagnosis, sedangkan ICD-10 mencakup
hebephilia dalam definisi pedofilia.
Pedofilia didefinisikan sebagai gangguan
kejiwaan pada orang dewasa atau remaja yang telah mulai dewasa (pribadi dengan
usia 16 atau lebih tua) biasanya ditandai dengan suatu kepentingan seksual
primer atau eksklusif pada anak prapuber (umumnya usia 13 tahun atau lebih
muda, walaupun pubertas dapat bervariasi). Anak harus minimal lima tahun lebih
muda dalam kasus pedofilia remaja (16 atau lebih tua) baru dapat
diklasifikasikan sebagai pedofilia.
Tujuan
1) untuk
masyarakat mengetahui apa itu paedofil
2) Agar
masyarakat mengetahui akibat apa yang akan terjadi jika seseorang termasuk
kedalam orang yang melakukan tindakan paedofil
3) Agar
masyarakat mengetahui bagaimana caranya agar seseorang yang sudah terjerumus
kedalam perilaku tersebut bisa kembali normal
Sasaran
Orang Tua
Agar selalu
dapat mengawasi keseharian anak dan terus memberi penjelasan tentang seksual
agar tidak terjadi penyimpangan.
Pelajar
Masa depan
yang panjang jangan digunakan untuk melakukan hal-hal yang tidak benar
Masyarakat
Selalu
mengawasi lingkungan sekitar apabila ada yang mencurigakan
BAB II PERMASALAHAN
1.
Kekuatan
(Strength)
a.
Hasrat ingin menikmati seksual dengan tidak
sewajarnnya
b.
Mencari sasaran orang terdekat
c. Ringannya
hukuman paedofil di indonesia
d. berada dilingkungan sekitarnnya, mampu
mengenali target yang ingin diincar
2.
Kelemahan
(Weakness)
a.
Adannya dampak penyakit dari paedofil
b.
Kurangnnya komunikasi antara orang tua dan anak
mengenai seksual
c.
Lamannya berkumpul
dengan teman yang paedopil
d.
Seorang anak laki-laki yang menjadi korban
tindakan paedopil, berkemungkinan akan menjadi paedopiil juga, sebab adannya
trauma berkepanjangan yang sulit
3.
Peluang
(Opportunity)
a.
Lengahnnya orang tua mendidik anaknnya
b.
Kondisi social ekonomi
yang kurang/kemiskinan
c.
Berada dilingkungan paedhopilia
d.
Lebih mudah mencari target yang dikenal
4. Tantangan/Hambatan (Threats)
a. Pelajar
yang melakukan paedofil akan dihukum penjara
b. Akan
dibenci banyak orang
c. Dijauhi
oleh orang-orang terdekat
d. butuh
waktu yang cukup lama untuk menghilangkan penyakit paedopil
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1. Kesimpulan
a.masyarakat perlu menjadikan lingkungan disekitarnnya menjadi lingkungan yang kondusif
b.orang tua mampu mengetahui apakah anak termasuk pelaku paedofil atau korbannya
c.memberikan informasi kepada masyarakat melalui kampanye tentang upaya – upaya yang harus ditempuh untuk
menghindarinterjadinnya paedopil
d.pendidikan seks usia dini dapat dimulai sejak anak berusia dua
setengah hingga tiga tahun
2. Rekomendasi
a.
Ringannya hukuman paedopil diindonesia tidak
membuat pelaku jera untuk melakukannya kembali
b.
Kurangnnya komunikasi antara orang tua dan anak
mengenai seksual , bisa mengakibatkan penyimpangan sosial paedopil bagi anak
itu sendiri
c.
Kondisi sosial ekonomi yang kurang , dapat membuat
anak ingin mencari kesenangan diluar dengan memanfaatkan anak kecil sebagai
korban hasratnnya
d.
Orang yang melakukan paedopil senantiasa akan
dibenci oleh orang disekitarnnya, terutama bagi keluarga korban
|
Daftar Pustaka
Komentar
Posting Komentar