Cerita Pendek : Cinta dan Kehilangan
Cinta dan Kehilangan
Malam yang sunyi, aku
terus modar mandir disekitar kamarku menunggu kabar dari kekasihku yang tak
kunjung menghubungiku (Brian). Dia sudah berjanji akan menghubungiku setelah
pulang kampus. dia adalah ketua BEM dikampusnnya jadi wajar kalo dia jarang ada
waktu untuk menghubungiku. Kami sudah berpacaran kurang lebih 3 tahun, hubungan
kami dimulai saat kami SMA, Brian adalah kaka kelas ku saat SMA kami bertemu
pada pandangan pertama ,lalu saling menukar nomor ponsel. Sudah cukup lama kami
dekat kami akhirnnya lanjut kehubungan yang lebih serius yaitu sebagai sepasang
kekasih. Hingga akhirnnya dia pun lulus dan masuk keperguruan tinggi ,tak ada
yang berbeda saat dia lulus. Hubungan kami masih baik-baik saja sampai aku pun
lulus dari sekolah menengah atas. Alhamdulilahnnya aku memilih perguruan tinggi
yang sama dengan kekasiku,dan aku masuk karna nilai ku yang tidak terlalu buruk
dan pengetahuan ku yang cukup luas. Hingga kami bisa dipertemukan kembali di
universitas yang sama.
Siang ini aku berdiri
menghadap jendela dan melihata ke arah langit, dan aku berbicara pada diriku
sendiri “Enak ya jadi awan, dia bisa pergi bersama angin. Bahkan tanpa angin
dia tidak bisa pergi kemana-mana” kataku sambil tersenyum .
Siang ini seperti biasa
aku melakukan rutinitasku bersama brian kekasihku. Yaitu menghabiskan waktu
bersama sampai matahari tenggelam. Saat itu dia sangat manja dan
menggemaskan,entah mengapa rasannya sebentar pun dia tak ingin menjauh dariku.
Sampai ketika waktu telah berlalu dan saatnya kita untuk pulang,dia tetap tak
ingin melepaskan tanganku yang erat digenggamnnya.
“ga mau pulang ahh..
kan masih jam 19.00. lagian aku masih kangen sama kamu” katannya dengan nada
memelas
“iya tapi kita harus
pulang.. nanti aku dimarahin Ibu lagi “ kataku padannya
“Ibu nggak akan marahin
kamu lagi kok.. aku udah minta ijin ke ibu kamu untuk malam ini dan dia
mengijinkan.. kamu tenang ajah.. sekarang aku pengen menghabiskan malam ini cuman
buat kamu.. kamu harus janji yah. Apapun yang terjadi aku tetap sayang kamu ..”
gumamnya sedih .. sambil memelukku
“kamu kenapa sih ?
kenapa sikap kamu jadi sweet gini.. aku juga sayang banget banget sama kamu.
kalo ga ada kamu ,aku ga tau ngejalanin aktivitas aku setiap harinnya kaya apa..yaudah
yuk kita pulang ajah” kataku sambil memohon
“Dini.. aku mau pulang
kalo kamu janji dulu.. kamu harus bahagia yahh, jangan biarin setetes air mata
membasahi wajah kamu .. yahh ?” dengan tatapannya, lalu aku pun mengangguk.
“iya..Aku bakal selalu
bahagia ko.. aku janji.. asal kamu juga janji selalu ada disamping aku”
Lalu dia pun
mengantarkanku pulang sampai depan rumah.
Kekita aku hendak masuk
kerumah.. dia memanggilku dan berkata “Dini .. dimanapun kamu berada . aku
pasti selalu ada disamping kamu.. termasuk dihati kamu”
Aku pun tersenyum dan
melihat dia pergi hingga tak terlihat lagi.
Hari ini aku seneng
banget .. jarang-jarangnnya dia so sweet kaya tadi, ya walaupun agak lebay..
hehe
Keesokan harinnya..
seperti biasa aku menuggunya didepan kelas untuk pulang bersama. Tetapi
sesampainnya didepan kelas brian tidak terlihat bahkan pesan ku juga tidak
dibalas ,sepertinnya dia tidak masuk hari ini. Aku langsung bertanya pada
sahabatnnya Rico yang kebetulan aku pu mengenalnnya.
“Ka Rico, ka Tino kaka
lihat Brian nggak ? kenapa dia aku hubungin tidak bisa dan dikelas juga tidak
ada” Tanyaku karna penasaran
“Brian tadi pulang
duluan din, katannya ada urusan mendadak “ kata Ka rico
“Co apa sebaiknnya kita
kasih tau saja ke dini kalo brian lagi dirawat dirumah sakit “ bisiknnya Ka
tino ke ka Rico. Tak sengaja aku pun mendengar bisiknnya
“Apaan ka ? brian masuk
rumah sakit! Dia sakit apa ? kenapa dia tak memberitahuku “ kataku kesal
bercampur aduk
“gini din ,brian
sebenernna sakit tumor otak stadium 4. Hidupnnya sudah divonis tidak akan lama
lagi. Dia ga mau cerita ke kamu biar kamu ga sedih din “ ucap ka Rico
“Aku perlu tahu rumah
sakit mana brian dirawat, bagaimanapun kondisinnya saat ini aku tetap akan
berada disampingnnya. Aku ga mau kehilangan briann ..” tak terasa air mataku sudah mulai mengalir .
setelah mendapat informasi keberadaa brian dirawat, aku langsung segera pergi
kerumah sakit.
Sesmpainnya aku dirumah
sakit, aku melihat orang tua brian sedang berada didepan ruang operasi.
Ternyata brian sedang melakukan operasi kurang lebih 5 jam. Aku langsung
menghampiri orang tua brian .
“Om , tantee.. gimana
keadaan brian sekarang ? aku baru dapat kabar kalo brian sakit . aku belom siap
kehilangan brian tante L” kataku sambil tak kuat menahan nangis
“kamu harus kuat din,
ini memang sudah jalannya. Cepat atau lambat brian akan pergi. Kita
banyak-banyakin berdoa ajah semoga brian cepet sembuh dan bisa balik lagi
bareng-bareng kita”
Setelah 5 jam kami menunggu hasil operasi ,akhirnnya
dokter telah melakukan hasil operasi. Kami buru-buru menghampiri dokter
tersebut
“dok gimana keadaan
brian ? “ tanyaku pada dokter itu
“keadaannya belom bisa
dipastikan karna pasien sekarang masih dalam keadaan kritis, kami harus
menunggu sampai pasien sadar terlebih dahulu” kata dokter tersebut
Brian pun langsung di
pindahkan keruang icu setelah melakukan operasi, dan aku pun langsung menyusulnnya. Tak henti air
mataku mengalir , rasanya seperti hidupku tak berarti lagi.
Akhirnnya brian mulai
sadar keadaan dia masih sangat lemah, dia memanggil namaku saat mulai sadar..
“dini.. apa itu kamu ?”
tanyannya dengan suara yang tertatih tatih.
“iya brian ini aku
dini.. kamu harus sembuh brian, aku ga kuat ngeliat keadaan kamu kaya gini. Aku
mau kamu sembuh dan kita bisa jalan-jalan bareng lagi. Kita habiskan waktu
bersama lagi brian.. aku ga mau kehilangan kamu, aku sayang sama kamu brian.. L
“ kataku sambil menangis tak kuat menahan kesedihan.
“diniii kamu harus
ihklasin aku, apapun yang terjadi aku tetap disamping kamu. Walaupun kita sudah
berbeda alam hati aku tetap ada dikamu, dan cintamu akan kubawa sampai aku mati
. aku juga sayang sama kamu din.... ” katannya sambil tersenyum kepadaku,
suarannya sedikit demi sedikit mulai hilang.
Brian pun pergi untuk
selama-lamannya, aku pun tak kuat menahan tangis. Aku langsung memeluk brian
yang sedah tertidur dengan tidak bernyawa .. orang tua brian pun saling
menguatkan satu sama lain walau mereka belom ikhlas merelakan kepergian
anaknnya.
Setelah pemakaman selesai, semua orang sudah pergi
meninggalkan makam brian dan hanya aku yang tersisa di makam tersebut. Aku
ingin mengucapkan kata-kata terakhir dimakam brian
“brian aku sadar cinta
kita tidak akan abadi, tapi aku baru menemukan sesosok lelaki yang bisa
membimbingku untuk menjadi wanita yang lebih baik. Kau telah mengajarkanku
untuk memaafkan dan untuk menerima kenyataan yang begitu pahit. Sekarang aku
bisa bisa menerima kenyataan bahwa kau sudah tiada. Makasi atas segala yang
telah kau berikan padaku selama 3 tahun ini. Kini aku harus menjalani hidup
seperti 3 tahun lalu sebelum aku bertemu denganmu. Mungkin sulit bagiku
menemukan penggantimu saat kau tidak ada, tapi sesuai dengan perkataanmu . kau
telah membawa cintaku sampai ke liang lahar dan aku akan melakukan hal yang
sama denganmu. Aku akan selalu setia dengan mu, tunggu aku disana brian. Jika
kita tidak bisa selamannya hidup didunia ini mungkin kita bisa selamannya hidup
dialam mu sekarang. Semoga kamu bahagia disana brian, aku selalu mendoakanmu
disini” tiba-tiba angin berhembus kencang menerbangkan syal yang
sedang kugunakan dan kulihat sebuah bunga jatuh diatas makammu, aku pun
tersenyum bahagia karna aku tau kamu pasti mendengar doaku . aku mulai berdiri
dari makammu dan mulai beranjak menjauh dari makammu.
Setelah kugunakan taksi
untuk kembali kerumah kupandangi makammu dari jauh dan berkata “aku akan selalu
kembali mengunjungi makammu brian , aku janji “ kataku dalam hati.
Selamat Tinggal Brian :)
Komentar
Posting Komentar